Dompu (ekbisntb.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Dompu, meminta masyarakat tidak “panic buying” atau berbelanja kebutuhan pokok dan barang penting secara berlebihan selama Ramadhan 1446 Hijriah.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan ‘panic buying’ agar distribusi dan harga barang tetap terkendali,” kata Kepala Disperindag Dompu, Arman kepada ANTARA, Kamis.

Dikatakannya, apabila masyarakat “panic buying” dengan meningkatkan tren pembelian terhadap bahan pokok, maka justru mengakibatkan kenaikan harga pada komoditas kebutuhan pokok yang meningkat.
“Mengantisipasi-nya, kami rutin memantau ketersediaan dan perkembangan harga di beberapa titik seperti di gudang distributor, retail modern, hingga pasar tradisional,” jelasnya.
Pemantauan ini, lanjut Arman, telah berlangsung sejak sebelum Ramadhan dan masih berlanjut hingga saat ini.
“Langkah ini dilakukan untuk memastikan kestabilan pasokan dan harga menjelang serta selama bulan suci Ramadhan,” tegas Kadis Perindag ini.
Ia menegaskan, pemantauan ini lebih intens dilakukan selama bulan Ramadhan.
“Kami bergerak bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan. Alhamdulillah, hasilnya, kondisi ketersediaan kebutuhan dan harga 12 komoditas pangan strategis, masih tersedia dengan tingkat ketersediaan cukup,” paparnya.
Meski demikian, Disperindag mencatat adanya fluktuasi harga pada beberapa komoditas, terutama cabai rawit merah yang mengalami kenaikan signifikan sejak awal Februari.
“Harga cabai rawit merah sempat naik hingga Rp90 ribu per kilogram sejak Februari, dan bahkan pada minggu pertama Maret mencapai Rp120 ribu per kilogram,” jelas Arman.
Namun, ia menegaskan, bahwa harga tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan harga di Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada periode yang sama.
“Selain cabai rawit merah, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga meski tidak terlalu signifikan. Kami terus berkoordinasi dengan para pelaku usaha, distributor, serta pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga stabilitas pasokan dan mencegah lonjakan harga yang lebih tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut Arman membeberkan, pada pekan kedua Maret ini harga cabe rawit merah sudah mulai menurun ke angka Rp100 ribu/kilogram, dan semoga semakin menurun ke tingkat harga normal pada minggu-minggu selanjutnya.
“Walaupun adanya fluktuasi dan peningkatan harga cabe yg cukup tinggi, di Dompu belum menunjukkan adanya gejolak masyarakat, karena masyarakat disini sepertinya bukan tipe masyarakat yang mengkonsumsi cabai yang banyak,” katanya. (ant)