Lombok (ekbisntb.com) – Buah kemiri tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Sebab kini kemiri tak hanya untuk bumbu dapur semata, melainkan sudah bisa diekspor ke mancanegara. Karena ada potensi ekonomi yang besar pada budidaya buah kemiri ini, Pemprov NTB mengajak masyarakat dan semua pihak untuk sama-sama memberi perhatian pada penanaman pohon kemiri.
Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., saat melepas ekspor kemiri dalam rangka mendukung pengembangan UMKM Provinsi NTB yang berlangsung di gedung Bank Indonesia Perwakilan NTB, Senin 13 Januari 2025 mengatakan, pohon kemiri bisa menjadi agen reboisasi dan penghijauan di Provinsi NTB lantaran memiliki manfaat yang besar bagi lingkungan dan ekonomi.
“Ini bisa menjadi agen reboisasi dan penghijauan. Kemiri memiliki pasar yang luas, tak hanya dalam negeri, namun luar negeri. Kemiri bukan sesuatu yang sia-sia,” ujarnya.
Ia mengatakan, kemiri memiliki permintaan yang tinggi di luar negeri, karena selain ke Jeddah, kemiri asal NTB dibidik oleh pasar Jepang. Eksportir asal NTB pun sudah siap-siap mengirim kemiri ke negeri Sakura tersebut dengan jumlah 8 ton per bulan.
“Permintaan tinggi, sehingga masyarakat harus terobsesi menanam kemiri. Ini juga bagian dari ikhtiar mencegah deforestasi,”ujarnya.
Untuk diketahui, perusahaan yang mengekspor kemiri di NTB saat ini yaitu PT. Mujnah Kemiri Lombok, UMKM kemiri binaan Bank Indonesia. Ekspor kali ini dengan nilai Rp790 juta. Mujnah, pemilik PT Mujnah Kemiri Lombok mengatakan, selain memenuhi permintaan buyer di Jeddah, ia juga sudah menjalin kerjasama pemasaran dengan buyer di Jepang. Selain itu, ada juga permintaan dari Inggris, New Zealand dan Hongkong. Termasuk permintaan buyer lainnya dari Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan makan saat haji.
Mujnah mengatakan, kemiri yang dikupas dan dikemas ini dipasok oleh petani dan pengepul kemiri yang ada di Lombok, dan Pulau Sumbawa. Untuk memenuhi permintaan yang cukup banyak dari luar negeri, rencananya ia akan ekspansi mencari pasokan bahan baku kemiri dari NTT.
Kepala Bank Indonesia (BI) NTB, Berry Arifsyah Harahap, menegaskan bahwa pengembangan ekspor kemiri bertujuan untuk mendukung stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BI juga bekerja sama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Karantina NTB, untuk memastikan kelancaran ekspor. Dukungan ini meliputi pelatihan, penyediaan mesin, serta pendampingan dalam pemenuhan regulasi ekspor.
“Dengan sentuhan teknologi modern, biji kemiri yang dihasilkan lebih utuh dan memenuhi standar internasional. Proses produksi kini lebih efisien berkat teknologi pemecah kemiri dan sistem pengemasan yang sesuai standar ekspor,” ungkapnya.
Keberhasilan kemiri NTB dalam menembus pasar internasional membuka peluang besar untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan produksi yang terus ditingkatkan dari sisi hulu, serta keberlanjutan rantai pasok yang terjaga, kemiri dapat menjadi ikon ekspor NTB.(ris)