Lombok (ekbisntb.com) – Alokasi anggaran sebesar Rp 4,5 miliar telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Loteng tahun 2025 ini. Anggaran tersebut nantinya akan diarahkan untuk mendukung pelaksaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat. Harapannya, program unggulan Presiden dan Wakil Presiden Probowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut bisa berjalan lancar di Loteng.
Demikian disampaikan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Loteng Taufikurrahman PN., saat dikonfirmasi Ekbis NTB, Selasa 7 Januari 2025. “Untuk anggaran (pendukung program MBG) yang bersumber dari APBD Loteng 2025, Pemkab (Loteng) menyiapkan Rp4,5 miliar,” terangnya.
Hanya saja, sampai saat ini pihaknya belum mengalokasikan secara rinci arah penggunaan anggaran tersebut, yakni baru berupa nominal angka secara umum saja. Pasalnya, untuk pengalokasiannya masih menunggu arahan dari pusat.
Mengingat, sampai saat ini petunjuk pelaksanaan (juklak) maupun petunjuk teknis (juknis) dari program MBG belum turun dari pemerintah pusat. Pemkab Loteng dalam hal ini hanya mengalokasikan saja di APBD 2025. ‘’Jadi nanti setelah semua jelas arahan dari pemerintah, baru anggaran tersebut akan dialokasikan sesuai arahan yang ada,’’ terangnya.
“Itu (petunjuk pusat) belum ada. Kalau sudah ada arahan, baru dapat kami lakukan pergeseran anggaran ke pos belanja yang diarahkan,” tambahnya.
Arman – sapaan mantan Kepala Dinas Pertanian Loteng ini, mengatakan, alokasi anggaran yang disiapkan oleh Pemkab Loteng tersebut hanya anggaran pendukung. Bukan anggaran untuk membiayai program MBG. Karena kalau untuk pembiayaan utama dari program tersebut berasal dari APBN. Anggaran daerah hanya sifatnya dukungan saja untuk mengantisipasi kebutuhan anggaran di luar yang dibiayai dari APBN.
“Pembiayaan utamanya masih berasal dari APBN. Berapa alokasi anggaran dari pusat untuk program MBG bagi Loteng juga belum diinformasikan oleh pemerintah pusat. APBD dalam hal ini hanya bersifat mendukung. Hanya saja kita juga belum tahu dukungan pemerintah daerah seperti apa nantinya. Semua menunggu juklak dan juknis dari pemerintah pusat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Loteng Lalu Moh. Hilim mengungkapkan dari hasil koordinasi dengan pemerintah pusat, program MBG akan dilaksanakan secara bertahap. Di mana untuk tahap awal ada 3.000 sasaran program di Loteng. Sebagian besar merupakan siswa. Mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMPA sederajat.
Di luar itu ada juga ibu hamil, kader posyandu serta anak-anak yang ada di Lapas yang jadi sasaran program. “Kalau bicara total siswa untuk Loteng mulai dari TK sampai SMP ada sekitar 8 ribu siswa. Itulah yang nantinya akan menjadi sasaran program. Ditambah siswa yang ada di madrasah di bawah Kementerian Agama (Kemenag),” ujar Hilim. (kir)