Lombok (ekbisntb.com) – Pembangunan dermaga Senggigi Lombok Barat (Lobar) kembali dialokasikan pada anggaran tahun 2025. Untuk pembangunan dermaga cicak tersebut telah disetujui alokasi anggaran sebesar Rp13 miliar.
Ketua Komisi III DPRD Lobar Fauzi mengatakan bahwa, untuk pembangunan dermaga Senggigi didorong agar dilaksanakan tahun 2025.
“Bukan renovasi tapi pembangunan baru Dermaga Senggigi, dengan anggaran Rp13 miliar,” kata Fauzi,, Selasa, 12 November 2024.
Awalnya anggaran tersebut tidak ada dalam KUA PPAS, namun pihak eksekutif sudah menyetujui (anggaran Rp13 miliar) masuk APBD tahun 2025.
Komisi III DPRD Lobar menekankan agar anggaran itu dimasukkan pada APBD tahun depan, karena dari draft KUA PPAS belum mencapai 40 persen anggaran untuk infrastruktur. Sementara ketentuan terbaru 40 persen dari jumlah PAD untuk infrastruktur.
“Karena itu kami minta masukkan untuk dermaga Sengigigi,”imbuhnya.
Di samping itu, keberadaan dermaga ini menurut politisi PKB itu penting untuk menunjang pariwisata Lobar. Terutama dari sektor pendongkrak PAD.Ia pun optimis dari hasil diskusi dengan pelaku jasa angkutan kapal cepat, jika dermaga itu dibangun PAD dari sektor pelabuhan ini akan meningkat.
Menurutnya Pemkab seharusnya lebih fokus mengarahkan anggarannya untuk peningkatan PAD. “Kenapa pemda takut kalau mau meningkatkan PAD,”ujarnya.
Di satu sisi, ujung tombak Pariwisata ada di pelabuhan. Menurutnya, kalau sarana untuk akesibilitas dalam hal ini pelabuhan bagus, maka pengunjung nyaman berkunjung ke Senggigi, sehingga otomatis pengunjung ramai dan bisa mendatangkan PAD.
Pihaknya juga menekankan, dalam pembangunan dermaga ini juga, OPD harus melibatkan pelaku wisata, pelaku usaha industri pariwisata dan jasa angkutan. Hal ini perlu dilakukan agar pembangunan dermaga tersebut tidak seperti yang sebelumnya. Dimana dengan bangunan dermaga sekarang, kondisinya tidak bisa disandari kapal.
Pihaknya telah bertemu dengan pelaku usaha jasa penyeberangan kapal cepat, karena ada beberapa kapal tidak bisa sandar di sana. Kapal tidak bisa sandar disebabkan konstruksi bangunan dermaga yang salah. Karena itulah, Pemda dalam hal ini OPD terkait bersedia melibatkan para pelaku usaha, dan wisata dalam pembangunan dermaga tersebut.
Sementara itu, Kepala UPT Pelabuhan Senggigi Iskandar Zulkarnaen, SH.,menyambut baik adanya rencana pembangunan dermaga tesebut. “Dan memang ini usulan kami agar dermaga ini dibangun,” kata Iskandar secara terpisah.
Dari hasil ekspose terakhir, pembangunan dermaga ini hampir pasti dilaksanakan tahun 2025. Kendati masih perlu mengurus izin atau rekomendasi untuk pembangunan dermaga bisa dilakukan sambil jalan. Untuk pembangunan dermaga dengan anggaran sebesar Rp13 miliar tersebut untuk membangun dermaga saja seperti trestle beton dengan panjang 50 meter dan lebar 8 meter. Karena itu sesuai kebutuhan di pelabuhan tersebut.
Sebab dengan adanya dermaga ini bisa difungsikan tidak hanya dengan fast boat namun bisa diatur oleh pihak pelabuhan nantinya. Sedangkan untuk fasilitas pendukung lain, seperti ruang tunggu, jalur keluar masuk dan lain sebagainya bisa belakangan disiapkan. Pihaknya pun optimis dengan pembangunan dermaga itu bisa menambah tamu melalui pelabuhan, sehingga bisa menambah PAD.
Seperti saat ini saja, penumpang mencapai rata-rata 150-200 orang per hari dengan dua kali trip (tergantung situasi). Ketika kondisi high season, penumpang bisa mencapai 300 orang per harinya. Di mana Pelabuhan Sengigigi mampu menyetor PAD Rp1-1,5 juta per hari. “Sampai saat ini sudah kami setor PAD Rp300 jutaan lebih,” sebutnya. (her)