spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisSebagian Hotel Masih Jual Harga Kamar Cukup Tinggi di Momen MotoGP

Sebagian Hotel Masih Jual Harga Kamar Cukup Tinggi di Momen MotoGP

Lombok (ekbisntb.com) – Sebagian hotel di Lombok terpantau masih mematok tarif kamar cukup tinggi di momentum MotoGP Mandalika tanggal 27 – 29 September 2024. Namun sebagian hotel lainnya hanya menaikkan dalam batas kewajaran. Bahkan tak sedikit hotel yang memilih memasang harga kamar secara normal.

Sesuai dengan Pergub Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi, hotel diperbolehkan menaikkan harga kamar hotel sampai tiga kali lipat untuk hotel yang berada di zona satu yaitu di Mandalika Lombok Tengah dan sekitarnya. Kemudian untuk zona dua di Kota Mataram dan sekitarnya hotel boleh menaikkan harga kamar hingga dua kali lipat, dan bisa menaikkan satu kali lipat untuk zona tiga dengan wilayah Senggigi dan sekitarnya.

- Iklan -

Berdasarkan data tarif kamar hotel saat MotoGP 2024 di salah satu Online Travel Agent (OTA) Agoda yang dipantau Suara NTB menunjukkan adanya kenaikan yang cukup tinggi. Misalnya di salah satu hotel di kawasan Rembiga memasang tarif sebesar Rp5 juta untuk Deluxe Room di tanggal 28 September. Di luar event MotoGP misalnya di tanggal 6 Oktober dengan kamar yang sama di harga antara Rp600 – 700 ribu per malam dengan keterangan diskon.

Kemudian di Hotel AI Kota Mataram di tanggal 28 September 2024, untuk kamar jenis Superior Room di harga Rp3,3 juta. Di luar event MotoGP misalnya di tanggal 6 Oktober dengan kamar yang sama di harga antara Rp600 per malam. Begitu juga di hotel Hotel GP mempublikasi harga kamar sebesar Rp3,1 juta untuk jenis Deluxe Room. Padahal Kota Mataram masuk zona dua yang diperbolehkan menaikkan harga hanya dua kali lipat saat event MotoGP.

Beberapa hotel lainnya terlihat hanya menaikkan sedikit tarif atau memilih tarif yang normal seperti Lombok Raya, Lombok Garden, Lombok Plaza dan lainnya.

Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IGHMA) NTB Lalu Kusnawan mengatakan, bulan September ini masuk dalam high seasons, sehingga harga terendah tidak sama dengan penyelenggaraan MotoGP tahun-tahun sebelumnya yang waktu penyelenggaraannya berbeda.

“Kalau kita bicara MotoGP kita harus teliti lebih dalam karena hotel yang ada di area destinasi wisata demand (permintaannya) sedang tinggi. Sedang high season di Agustus dan September. Coba saja cek di Kuta bulan Agustus pasti tinggi okupansinya,” terang Lalu Kusnawan Senin 9 September 2024 kemarin.

Ia mengatakan, jika ada hotel yang menaikkan harga kamar terlampau tinggi memang tak bagus. Tak bagus untuk konsumen dan untuk citra kedepannya. Sehingga ia selalu mengajak para pengelola hotel untuk melakukan bundling harga kamar dengan tiket MotoGP agar bisa memberi rasa nyaman dan memudahkan penonton.

Lalu Kusnawan mengatakan, ada memang sebagian hotel di Kota Mataram dan Senggigi yang menaikkan harga kamar hotel hamun memberikan layanan makan siang dan makan malam untuk tamunya, sehingga tak ansih hanya sarapan. Dengan demikian, kenaikan harga kamar hotel saat MotoGP harus diteliti lebih jauh terkait dengan pelayanan yang diberikan.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PHRI NTB, I Gusti Lanang Patra mengatakan, terkait dengan harga kamar hotel di momentum MotoGP, para pelaku usaha perhotelan sejauh ini masih tetap berpedoman pada Pergub terkait pembatasan harga kamar saat event internasional.

Ia mengakui bahwa di MotoGP tahun 2022 lalu memang harga kamar hotel rata-rata tinggi. Namun yang membuat harga kamar hotel tinggi sesungguhnya adalah permainan para broker. Para broker membeli harga kamar dengan harga tertentu di pengelola property, namun dijual lagi ke pihak lain dengan harga yang sangat tinggi.

“Namun pada MotoGP tahun 2023 lalu, para broker banyak yang collapse, bahkan ada yang sampai nangis-nangis minta kembalikan kamar, ya ndak bisa. Karena kebiasaan mareka membayar kamar semua kemudian mereka jual, nah di tahun kemarin penonton turun sehingga mereka tak bisa jual kamar. Nah pada MotoGP yang ketiga ini boleh dibilang, broker sudah tak ada lagi,” kata Gusti Lanang pekan kemarin.

Tiga pekan menjelang pelaksanaan MotoGP Mandalika tanggal 27 – 29 September 2024, PHRI menyatakan bahwa masih banyak kamar hotel yang tersedia di Lombok. Tak hanya di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara dan Lombok Timur saja, namun di Lombok Tengah pun masih ada kamar yang belum terpesan.

Pada  zona satu di kawasan Mandalika dan sekitarnya, sampai saat ini sekitar 90 hingga 95 persen kamar hotel berbintang yang sudah terpesan untuk tanggal 27 – 29 September. Pihak yang paling banyak memesan adalah pembalap, kru dan ofisial MotoGP. Sedangkan kamar non bintang seperti homestay dan guesthouse masih kisaran 30 sampai 40 persen tamu yang sudah memesan.

Selanjutnya di Kota Mataram yang masuk dalam zona dua, reservasi kamar di hotel bintang saat MotoGP 2024 baru 40 – 50 persen. Sedangkan hotel non bintang baru terpesan antara 10 – 20 persen saja. Adapun di kawasan Senggigi, hotel bintang yang sudah direservasi untuk MotoGP baru sekitar 30 persen. Begitu juga di kawasan Tiga Gili Lombok Utara masih banyak kamar yang tersedia.

“Jadi kesimpulannya, ketersediaan hotel masih banyak. Tak ada masalah. Karena ada penonton MotoGP khususnya dari luar daerah mereka ada yang menginap di Bali. Ini yang menyebabkan juga hotel-hotel di Lombok berkurang reservasinya,” katanya.(ris)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut