Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota Mataram semestinya melakukan pembatasan terhadap retail modern. Di sejumlah lokasi pasar modern terus menjamur bahkan di pemukiman warga.
Penelusuran Suara NTB, dua retail modern dibangun di Jalan I Gusti Jelantik Gosa di Lingkungan Gebang Baru, Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram. Padahal sebelumnya, tidak ada retail modern di kawasan tersebut. Berikutnya, di Jalan Panca Usaha, Kelurahan Cilinaya. Jalan Sriwijaya, Jalan Pejanggik, Jalan Langko, dan titik lainnya di Kota Mataram.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto ditemui pada, Jumat 29 November 2024 menegaskan, pasca penetapan peraturan daerah (Perda) Kota Mataram di tahun 2020, tidak ada penambahan terhadap jumlah retail modern di Kota Mataram. Ia berdalih jika ditemukan ada pembukaan di lokasi baru sistemnya buka tutup. Artinya, kemungkinan di lokasi sebelumnya ditutup kemudian pemiliknya mencari lokasi baru dengan berbagai pertimbangan. “Tidak ada penambahan yang ada hanya buka tutup saja,” tegasnya.
Kecuali kata Uun, retail modern di stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) harus ada retail modern karena menjadi syarat mutlak pembangunan SPBU dari PT. Pertamina.
Mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram berdalih tidak hafal jumlah retail modern yang diatur dalam perda. “Ndak hafal saya,” kilahnya.
Uun mengingatkan pengusaha retail modern tidak mengakali izin yang dikeluarkan oleh pemerintah. Artinya, jumlah izin yang diberikan harus diikuti tanpa harus menambah jumlah dan lain sebagainya.
Selain itu, retail modern mengayomi pelaku usaha kecil dan menengah yang berada di sekitar kawasan mereka. “Tolong pengusaha retail modern ini mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah dan silahkan mengayomi apa pelaku UMKM yang berada di sekitar kawasan mereka,” demikian kata dia. (cem)
