Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Perhubungan Provinsi NTB prediksi akan terjadi lonjakan mobilitas keluar-masuk NTB pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2024. Diprediksi, akan terjadi lonjakan monilitas penumpang sebanyak 10 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Muhammad Faozal, S.Sos., M.Si mengatakan pihaknya telah menyiapkan armada untuk mengangkut penumpang keluar dan masuk NTB. Mulai dari armada laut, darat, dan udara.
“Nataru kita seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada proyeksi kenaikan untuk NTB 10 persen dari mereka yang memang ke NTB untuk berlibur,” ujarnya kepada Suara NTB, Jum’at, 29 November 2024.
Menurutnya, jika berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, lonjakan mobilitas ini akan disebabkan oleh wisatawan yang ingin liburan ke NTB di libur natal dan tahun baru. Yang mana hari libur di waktu tersebut cukup panjang.
Sementara jumlah penumpang yang mudik tidak akan menyumbang banyak mobilitas penumpang karena pergerakan penumpang saat natal tidak setinggi pada saat idul fitri.
“Mudah-mudahan menjelang penutupan tahun seperti tahun sebelumnya ada peningkatan kunjungan wisatawan di beberapa destinasi wisata kita. Saya kira cukup lah antisipasi kita,” katanya.
Adapun dengan penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen untuk momen Nataru ini dikatakan akan berdampak pada peningkatan mobilitas di NTB. Pasalnya, menurut Faozal faktor utama penumpang berpergian adalah karena harga tiket.
“Setiap berpergian apalagi domestik maka komponen pertama yang menjadi pertimbangan orang untuk berwisata adalah tiket,” ucapnya.
Diketahui, saat ini armada udara di NTB bisa membawa 3.500 penumpang tiap harinya. Dengan banyaknya kursi tersebut, dirasa sudah sangat cukup untuk membawa penumpang di momen nataru ini. Begitu juga dengan armada laut, dan darat.
“Untuk armada baik laut, darat, dan udara kita sudah siap. Laut kita sangat siap, baik itu dari tol laut yang dari Perak, dari Tanjung Wangi, dan juga yang dari Bali. Frekuensi jumlah penumpang untuk udara kapasitas kita 3.500 dengan berbagai rute yang ada masih sangat siap,” terangnya.
Di lain sisi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaludin Malady, S.Sos., M.T., mengatakan dengan adanya penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen ini dinilai mampu meningkatkan kunjungan wisata di daerah ini.
Meski penurunan sebesar tersebut hanya berlaku selama 16 hari, Jamal mengaku pihaknya bersyukur karena ada atensi dari pemerintah pusat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah, khususnya NTB. “Ini yang patut kita syukuri bahwa pemerintah pusat sesuai dengan kebijakan presiden bisa turun,” ucapnya. (era)