spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaPemerintah Sebut Tiga KEK Baru Mampu Bangkitkan Ekonomi Kawasan

Pemerintah Sebut Tiga KEK Baru Mampu Bangkitkan Ekonomi Kawasan

Jakarta (Ekbis NTB) – Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Airlangga Hartarto mengatakan, penetapan 3 KEK baru dapat membangkitkan ekonomi kawasan.

Hal tersebut menyusul pembentukan 3 KEK baru, yakni KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, KEK di Kabupaten Tangerang dan KEK Kabupaten Morowali melalui Sidang Dewan Nasional.

- Iklan -

“Dengan disetujuinya ketiga usulan KEK tersebut, diharapkan dapat mendorong daya saing Indonesia, sebanding dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang telah diberikan. Lebih lanjut, kami mengharapkan bahwa ketiga KEK yang disetujui juga akan mampu mendukung ekosistem usaha di sekitar kawasan,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Selanjutnya, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, usulan KEK di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Morowali kepada Presiden RI Joko Widodo untuk ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP).

Secara rinci, ketiga KEK itu mencakup yang pertama, KEK di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang yang merupakan KEK Kesehatan, Pendidikan, dan Teknologi.

Kedua, KEK Kesehatan di Pulau Batam yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Apollo dari India.

“(KEK Kesehatan) itu diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi untuk masyarakat di Kepulauan Riau dan sekitarnya,” tutur Airlangga.

Ketiga, KEK pengembangan nikel yang berlokasi di Kabupaten Morowali yang juga melibatkan PT Vale.

Guna memastikan keberlangsungan dan perkembangan KEK, Airlangga juga menekankan pentingnya pengawasan pada masing-masing KEK.

Pemerintah sendiri mengupayakan transformasi kebijakan pengembangan KEK dengan menekankan orientasi pada terwujudnya KEK yang mampu membangun nilai tambah atas penguasaan teknologi dan sumber daya manusia.

Pengembangan KEK di sektor jasa diharapkan dapat menjadi penahan devisa yang keluar sekaligus meningkatkan pendapatan devisa negara.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Edwin Manansang berharap adanya KEK baru dapat meningkatkan investasi di Indonesia.

“Saya berharap dengan disetujuinya 3 KEK baru yang telah disetujui oleh Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus ini bisa mendorong lagi investasi masuk ke Indonesia,” ungkap Edwin.

Ia merinci, KEK di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten memiliki luas lahan 59, 68 hektare (ha) dengan target realisasi investasi saat beroperasi penuh sebesar Rp18, 8 triliun dan akan menyerap tenaga kerja 13.446 orang.

KEK yang terletak di kawasan BSD tersebut bergerak di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan internasional dengan pengembangan teknologi digital. Kegiatan usaha di KEK tersebut yaitu bidang pendidikan dengan beroperasinya Monash University (PLTN), kemudian untuk bidang riset, ekonomi digital, dan pengembangan teknologi dengan target 100 perusahaan rintisan (startup), bidang kesehatan dengan pelayanan yang terintegrasi, serta bidang industri kreatif.

Sementara itu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memiliki komitmen realisasi investasi Rp6,91 triliun dan serapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang.

Apollo Hospital India selaku investor utama berkomitmen dengan target konstruksi pada bidang layanan kesehatan standar internasional dan peningkatan pariwisata medis atau medical tourism yang akan rampung dan beroperasi di 2026 mendatang.

​​​​​Dengan dibentuknya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, Indonesia diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp500 miliar.

Untuk KEK di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dengan hilirisasi nikel berbasis industri hijau. KEK ini memiliki target investasi hingga beroperasi penuh sebesar Rp135,38 triliun dengan serapan tenaga kerja sekitar 136.000 orang.

KEK tersebut bergerak di bidang produksi dan pengolahan nikel dengan keunggulan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTLGU), teknologi Fully Enclosed Submerged Electric Furnace, daur ulang limbah tailing process High Pressure Acid Leaching (HPAL), hilirisasi Nickel Matte dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) untuk menjadi prekursor baterai mobil listrik, serta pasokan air baku dengan pembangunan waduk dan bendungan.(Ant)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini