26.5 C
Mataram
BerandaNTBSumbawaSumbawa Ikhtiarkan Kelanjutan Proyek RSUD Ditangani Melalui Inpres

Sumbawa Ikhtiarkan Kelanjutan Proyek RSUD Ditangani Melalui Inpres

Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Bupati Sumbawa Ir. Syarafuddin Jarot terus mengikthiarkan kelanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melalui instruksi presiden (Inpres), mengingat untuk sementara ini belum ada alokasi anggaran yang disiapkan.

“Di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang tidak ada anggaran yang disiapkan, tetapi kami tetap berikhtiar supaya ada inpres sehingga pembangunan rumah sakit tersebut tetap berlanjut,” kata Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, kepada wartawan, Jumat 28 November 2025.

- Iklan -

Jarot meyakinkan, pemerintah akan tetap berusaha supaya pembangunan rumah sakit tersebut tidak terhenti. Karena rumah sakit yang berada di Jalan Garuda sudah tidak lagi memungkinkan untuk terus dikembangkan.

“Kami ikhtiarkan bisa ditangani melalui inpres. Kalau untuk inpres masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan agar pembangunan rumah sakit ini berlanjut,” ujarnya.

Ia juga berharap apa yang diperjuangkan tersebut bisa membuahkan hasil yang baik bagi peningkatan pelayanan kesehatan di Sumbawa. Bahkan belum lama ini Menteri Kesehatan (Menkes) sudah datang ke Sumbawa untuk melakukan pengecekan lebih lanjut termasuk melalui proposal.

“Pak Menteri sudah datang melihat sendiri ke sini, saya juga sudah ke Kementerian untuk melakukan presentasi terkait kondisi rumah sakit yang eksis saat ini (RSUD jalan Garuda),” sebutnya.

Apalagi kondisi rumah sakit yang berada di jalan Garuda, lanjut Jarot tidak bisa lagi dikembangkan. Hal itu terjadi karena berada di lokasi lahan yang sangat sempit sehingga harus dipindahkan ke RSUD yang berada di Sering. “Di RSUD Sering kita punya lahan seluas 9 hektare dan sangat representatif untuk terus dikembangkan cuman anggaran kita yang sangat terbatas,” jelasnya.

Jarot tidak menampik pelayanan yang tidak maksimal yang dilakukan RSUD selama ini karena dianggap terlalu kumuh. Bahkan tidak ada tempat parkir sehingga dianggap sangat representatif untuk terus dikembangkan dan menganggu pelayanan kesehatan.

“Karena kita anggap sangat penting untuk keberlanjutan pembangunan RSUD Sering, sehingga kami berharap pemerintah pusat bisa membantu dengan mengalokasikan anggaran,” ucapnya.

Jarot menyebutkan, untuk menuntaskan pembangunan rumah sakit tersebut, pemerintah masih membutuhkan anggaran sebesar Rp300 miliar. Karena masih ada beberapa gedung yang dibangun termasuk sarana penunjang pelayanan kesehatan ke masyarakat.

“Saat ini progres pembangunan RSUD Sering baru di angka 27 persen di akhir tahun 2025 nanti kita targetkan 37 persen. Kami sangat berharap agar pembangunan tidak terhenti demi pelayanan maksimal ke masyarakat,” tukasnya. (ils)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut