Lombok (ekbisntb.com) – Momentum libur natal dan tahun baru (Nataru) selalu membawa optimisme bagi pelaku wisata di Provinsi NTB. Sebagai provinsi dengan banyak destinasi unggulan, NTB terutama Lombok menjadi tujuan berlibur, baik turis domestik maupun mancanegara. Di masa libur Nataru kali ini diperkirakan okupansi hotel sekitar 85 persen.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), Lalu Kusnawan mengatakan, libur Nataru dari tanggal 25 hingga 31 Desember 2024, tingkat hunian hotel memang tinggi karena masyarakat akan banyak berlibur di kawasan resort dan mengeksplorasi destinasi yang ada di NTB. Karena permintan tinggi, harga kamar hotel mengalami sedikit kenaikan.
“Kalau libur Nataru dari tanggal 25 – 31 Desember sekitar 85 persen. Kita lihat sekarang okupansi tak sama dengan harga, harganya pasti naik sedikit karena high season. Ini kita lebih banyak ke domestik ya, kalau mancanegara liburnya pendek,” kata Lalu Kusnawan kepada Ekbis NTB Jumat 27 Desember 2024.
Beda dengan Nataru, angka kunjungan wisatawan akumulatif di bulan Desember 2024 kurang dari 80 persen okupansinya lantaran di awal Desember masih dalam suasana low seasons ditambah dengan cuaca kurang baik dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaludin Malady mengatakan, meski okupansi ini belum mencapai 100 persen, pihaknya bersyukur karena dengan keterbatasan seperti adanya pemangkasan perjalanan dinas, hampir seluruh kamar hotel di Lombok dan Sumbawa akan terisi.
Ia mengungkapkan, pemesanan kamar hotel jelang libur Nataru ini tersebar di sejumlah titik wilayah NTB, yaitu Gili Tramena, Senggigi, Kota Mataram, Mandalika, Sembalun dan Sumbawa.
Ia berharap ada pergerakan tambahan kunjungan ke NTB, sehingga tingkat okupansi hotel dapat menyentuh 90 persen di momen Nataru ini, terlebih ada stimulus berupa pengurangan harga tiket pesawat sebesar 10 persen. “Harapan kami sih di penghujung tahun bisa di angka 90 persen. Tapi 85 persen saja sudah bagus, karena sudah bisa meningkatkan perekonomian,” katanya.
Selain oleh wisatawan domestik, okupansi di penghujung tahun 2024 ini diisi juga oleh wisatawan asing, khususnya wisatawan dari Malaysia. Tingginya jumlah wisatawan Malaysia berwisata ke NTB dikatakan karena adanya penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Lombok.
Selain Malaysia, wisatawan asal Australia juga menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kunjungan oleh wisatawan mancanegara. Sehingga Jamal mendorong percepatan adanya penerbangan langsung Australia-Lombok begitupun sebaliknya supaya pertumbuhan kunjungan ke NTB semakin meningkat.(ris)