26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiBWI : Wakaf Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

BWI : Wakaf Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

Mataram (ekbisntb.com) – Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA, mengungkapkan potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan bisa menjadi salah satu kekuatan utama dalam mendukung pembangunan nasional. Sayangnya, dari potensi wakaf uang yang mencapai Rp181 triliun per tahun, baru sekitar tiga persen yang berhasil dihimpun secara nasional.
“Wakaf hari ini sangat berpotensi untuk mendukung proses dan perkembangan pembangunan nasional di Indonesia. Potensinya luar biasa besar,” ujar Kamaruddin di Mataram, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, angka Rp181 triliun hanya berasal dari potensi wakaf uang, belum termasuk wakaf aset berupa tanah yang jumlahnya tersebar di ribuan titik strategis di seluruh Indonesia.
“Wakaf aset tanah itu luar biasa banyaknya. Kalau diberdayakan secara produktif, ini akan menjadi modal sosial besar untuk mendukung pembangunan,” jelasnya.
Namun, Kamaruddin menyayangkan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat terhadap wakaf produktif dan wakaf uang. Hingga kini, pemahaman publik masih cenderung terbatas pada wakaf tanah untuk tempat ibadah atau makam.
“Banyak orang masih berpikir bahwa berwakaf harus kaya dulu, harus punya tanah. Padahal sekarang dengan wakaf uang, siapa pun bisa ikut berkontribusi, bahkan dengan nominal kecil mungkin seharga secangkir kopi,” katanya.
Ia menekankan, wakaf memiliki dua prinsip utama yang membuatnya sangat relevan dengan pembangunan berkelanjutan: manfaat inklusif dan keberlanjutan aset.
“Dalam prinsip wakaf, harta pokoknya tidak boleh berkurang. Tetapi manfaatnya bisa terus mengalir selama pengelola mampu mengelolanya secara produktif. Ini artinya, potensi kesejahteraan masyarakat dapat terus berkembang tanpa menggerus nilai pokoknya,” tegasnya.
Kamaruddin juga menjelaskan, hampir seluruh provinsi di Indonesia kini sudah memiliki perwakilan BWI daerah. Meski demikian, di tingkat kabupaten masih ada beberapa wilayah yang belum membentuk lembaga wakaf resmi.
“Ini jadi tantangan kami untuk memperluas jangkauan edukasi dan pembinaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perbankan syariah, dan lembaga zakat, agar potensi wakaf uang dapat dimaksimalkan.
“Kalau stakeholder di daerah, seperti di NTB ini, bisa memetakan potensi wakaf uang dengan baik, saya yakin hasilnya akan luar biasa. Wakaf bisa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Selain berperan dalam pembangunan infrastruktur sosial seperti sekolah dan rumah sakit, pengelolaan wakaf produktif dinilai mampu membantu pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Saya kira wakaf bisa menjadi salah satu sumber daya penting untuk memperkuat ekonomi nasional. Ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga tentang bagaimana kita membangun keadilan sosial melalui pengelolaan aset yang berkelanjutan,” demikian dikemukakannya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut