RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya kini tengah dalam persiapan menjadi rumah sakit tipe B. Jelang penetapan status tersebut pembenahan masih terus dilakukan jajaran manajemen RSUD Praya di semua fungsi dan jenis layanan kesehatan. Mulai dari sarana dan prasarana maupun petugas kesehatan seperti dokter umum, lebih khusus lagi dokter spesialis. Di mana RSUD Praya saat ini sudah memiliki hampir semua dokter spesialis yang dibutuhkan.
Humas RSUD Praya dr. Yudha Permana, dalam keterangannya, Jumat 25 April 2025, mengatakan sampai saat ini RSUD Praya memiliki total 35 dokter spesialis. Jumlah tersebut sudah cukul ideal dari sisi kebutuhan jenia dokter spesialis, karena hampir semua dokter spesialis ada.

Hanya saja, kalau bicara jumlah ideal jika dilihat dari perbandingan jumlah penduduk jelas belum mencukupi. Pasalnya, dengan jumlah penduduk Loteng saat ini yang sudah di atas 1 juta jiwa, setidaknya RSUD Praya memiliki 3-4 dokter untuk masing-masing jenis dokter spesialis. Sementara yang tersedia sekarang baru masing-masing 1 orang dokter spesialis.
Ke depan itu yang menjadi target RSUD Praya. Tapi untuk saat ini minimal sudah memiliki minimal 1 orang dokter spesialis untuk semua jenis layanan kesehatan. “Kondisi dokter spesialis kita saat ini sudah ideal dari jenis-jenis spesialis. Tapi belum ideal dari jumlah masing-masing spesialis mengingat rasio jumlah penduduk Loteng. Misalnya dokter spesialis saraf setidaknya ada 3-4 orang tapi kita hanya ada 1 saat ini,” terangnya.
Untuk menunjang program perluasan layanan KJSU (Kanker, Jantung, Strok, dan Uronefrologi) yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI serta pelayanan jiwa yang komprehensif RSUD Praya masih membutuhkan dokter spesialis bedah urologi dan dokter spesialis jiwa. Dan, saat ini calon dokter spesialisnya tengah menjalani pendidikan spesialis di Universitas Gajah Mada (UGM).
Selain itu, RSUD juga berencana melanjutkan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam untuk konsultan onkologi dan rencana melanjutkan pendidikan dokter spesialis bedah untuk konsultan onkologi. Termasuk melanjutkan pendidikan dokter spesialis radiologi untuk konsultan onkologi.
Kemudian ada juga dokter spesialis jantung sub intervensi yang sedang pendidikan di China, sehingga ke depan jumlah dokter spesialis di RSUD Praya akan seimbang antara kebutuhan dokter spesialis dengam rasio penduduk yang dilayani. “Sesuai moto kita ‘Beriuk Meriri’ maka apa yang kurang kita upayakan lengkapi dan yang sudah ada kita pertahankan bahkan ditingkatkan. Sehingga masyarakat dapat dilayani dengan maksimal “ ujarnya.
Selama proses ini pihaknya berharap dukungan dan pengertian dari masyarakat. Karena pihaknya sadar bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan RSUD Praya mungkin belum memuaskan bagi masyarakat di daerah ini. Tapi pihaknya meyakinkan akan terus melakukan pembenahan di semua sektor layanan, sehingga ke depan RSUD Praya bisa benar-benar menjadi kebanggaan bagi masyarakat Loteng dalam hal pelayanan kesehatan. (kir)