Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa, meyakini trend inflasi selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 cenderung normal, bahkan untuk harga telur ayam ras di sejumlah pasar cenderung turun dari harga Rp27. 000 perb kilogram turun menjadi Rp26.000 per kilogram.
“Kami sangat bersyukur inflasi yang terjadi cenderung masih dalam kondisi normsl dan tidak terjadi lonjakan yang tinggi setelah tim TPID melakukan kunjungan ke sejumlah pasar,” kata kabag Ekonomi Setda Sumbawa, H. Khaeruddin kepada Ekbis NTB, Kamis 26 Desember 2024.
Haji Her melanjutkan, inflasi di kabupaten sumbawa sejauh ini masih dibawah asumsi nasional yakni dibawah 1,55 year on year (YOU) atau sebesar 0,63 persen. Hanya saja yang masih terjadi inflasi saat ini yakni jalur transportasi udara yang berlaku secara nasional termasuk Sumbawa.
“Kalau jalur udara memang terjadi inflasi dan itu terjadi secara nasional, meskipun demikian angka tersebut masih dianggap standar karena sesuai dengan penggunaan dan harga bahan bakar,” ucapnya.
Haji Her pun memprediksi, potensi penyumbang inflasi pada akhir tahun yakni terjadi pada komoditas Bawang Merah terutama di musim penghujan. Bahkan berdasarkan hasil zoom meeting beberapa hari yang lalu sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai terdampak kenaikan harga bawang dan tanaman jenis holtikultura lainnya.
“Jadi, di sejumlah daerah, bawang merah ini menjadi penyumbang tertinggi inflasi dan kita tetap akan memantau kondisi di lapangan untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Tentu untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan pihaknya meminta kepada sejumlah pihak untuk memberikan atensi khusus dalam pengendalian inflasi daerah. Pertama yakni memastikan pasokan tetap tersedia termasuk juga produksi bahan pangan yang menjadi bahan pokok masyarakat.
Kedua, memastikan keterjangkauan harga dengan melakukan intervensi gerakan pangan murah bagi daerah rawan pangan atau terindikasi potensi itu. Ketiga, aksesibilitas distribusi menjadi fokus yang harus diperhatikan baik itu pangan, maupun hasil kelautan, perikanan, dan pertanian.
“Terakhir yakni menjalin komunikasi yang efektif dengan semua pihak, mulai dari Bulog, penyedia, pasar, termasuk pegerakan keuangan dalam rangka memastikan semua harus betul-betul terkendali,” tambahnya.
Ia meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan adanya hari besar keagamaan. Karena saat ini tidak semua kebutuhan pokok masyarakat ikut naik serta meminta masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-sayuran seperti cabe dan lainnya.
“Harga yang berlaku di pasaran saat ini masih dalam kondisi normal sehingga diharapkan kepada masyarakat untuk tidak panik dengan membeli segala kebutuhan yang ada,” timpalnya.
Berdasarkan hasil pantauan lapangan, untuk harga beras di sumbawa tetap stabil yakni di harga 14.000 rupiah. Begitu juga dengan sebagian besar komoditi lain masih stabil bahkan ada yang harganya turun yakni telur ayam ras dari harga 27.000 rupiah per kilogram menjadi 26.000 rupiah. Sementara yang naik hanya komoditi bawang merah dari harga 30.000 rupiah per kilogram menjadi 35.000 rupaih. (ils)