Selong (ekbisntb.com) – Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan daerah dengan tingkat konsumsi beras paling tinggi se Indonesia. Tingkat konsumsinya mencapai 131 kilogram per kapita per tahun. Angka ini jauh dibandingkan Malaysia hanya 71 kilogram per kapita per tahun.
“Kita di Lotim ini dua kali lipat dari Malaysia,” ungkap Penjabat Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik di Sikur beberapa waktu lalu.
Mengingat fakta ini, diperlukan upaya pendayagunaan segala potensi alam agar pangan tetap cukup. Salah satunya dengan perbaikan saluran irigasi. Bersinergi dengan instansi pemerintah terkait untuk melakukan perbaikan saluran dan penambahan intensitas tanam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lotim, Achsan Nasirul Huda saat dikonfirmasi Suara NTB, Jumat 27 juli 2024 mengatakan tingkat konsumsi beras per kapita penduduk Lotim 131 kg per kapita per tahun ini diakui memang masih jauh berada di atas target nasional 90 kg per kapita per tahun. “Jadi memang benar konsumsi beras masyarakat Lotim ini termasuk tinggi,” ungkapnya.
Achsan mengatakan Lotim memang sempat menunda musim tanam tahun 2024 ini. Penanaman tidak serentak terkait curah hujan yang tidak merata di semua tempat di Lotim. Untuk wilayah selatan belum melakukan persiapan tanam padi.
Ketersediaan pangan tahun 2024 disampaikan masih cukup aman sampai beberapa bulan ke depan. Dinas Ketahanan Pangan tetap berkoordinasi bersama Bulog untuk melakukan operasi pasar. Setiap saat DKP melakukan pemantauan harga pasar.untuk pengendalian harga dan untuk Minggu ini IPH ( Index Perkembangan Harga) Lotim -5,24 persen.
Sebelumnya, guna mengantisipasi kerawanan pangan bagi masyarakat miskin khususnya miskin ekstrem, Pemda Lotim membantu menyalurkan bantuan pangan pusat (badan pangan nasional) ke 254 desa/ kelurahan sebanyak 155.796 KPM masing masing mendapatkan 10 kg beras/ bulan selama 6 bulan lalu. (rus)