spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiWujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Wakapolda NTB Pimpin Panen Raya Jagung di Desa Kembang...

Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Wakapolda NTB Pimpin Panen Raya Jagung di Desa Kembang Kerang Daya

Lombok (ekbisntb.com) – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), Brigjen Pol Ruslan Aspan, bersama sejumlah pejabat pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur (Lotim), memimpin panen raya tahap pertama jagung di Desa Kembang Kerang Daya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lotim, pada Rabu 26 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya dalam pengembangan pertanian jagung yang terus menunjukkan pertumbuhan pesat.

Dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Wakapolda NTB, Brigjen Pol Ruslan Aspan, mewakili Kapolda NTB, dijelaskan bahwa jagung merupakan salah satu komoditas pangan vital bagi kebutuhan rakyat. “Panen jagung serentak ini memberikan manfaat besar bagi petani, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari program Asta Cita pemerintah,” ujarnya.

- Iklan -

Panen raya tahap pertama ini mencakup lahan seluas 10.387 hektare dengan hasil panen mencapai 72.720 ton. Untuk wilayah NTB sendiri, pada bulan Februari ini, panen jagung telah menunjukkan hasil yang signifikan. Diperkirakan, pada bulan April mendatang, panen raya akan meluas hingga 305.884 hektare dengan estimasi hasil mencapai 1.721.868,1 ton. “Semua ini bertujuan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat,” tegas Ruslan.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi antar pemangku kepentingan. “Tanpa koordinasi dan kolaborasi yang baik, tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai. Kita harus jelas siapa melakukan apa, dan apa yang kita kerjakan harus benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lotim, H. M. Juaini Taofik, menyampaikan bahwa Kabupaten Lotim mampu menggelar panen raya hingga empat kali dalam setahun, yaitu pada bulan Januari, Februari, Maret, dan April. “Adanya panen raya ini memberikan jaminan ketersediaan stok komoditas, khususnya jagung. Namun, kita juga harus memahami hukum ekonomi, di mana saat supply besar dan demand stagnan, harga akan turun. Sebaliknya, jika supply kecil dan demand besar, harga akan naik. Dengan empat kali panen raya, kita bisa menjaga keseimbangan ini,” ujar Juaini.

Dia juga menjelaskan bahwa luas lahan jagung di Lotim tidak seluas lahan padi, yaitu sekitar 30 ribu hektare, dengan sebagian besar mengandalkan lahan tadah hujan. “Lotim memang tidak sekuat daerah Dompu dan Bima dalam hal produksi jagung, namun wilayah seperti Jerowaru dan Pringgabaya menjadi penghasil jagung terbesar di Lotim,” jelasnya.

Panen raya jagung ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi petani, tetapi juga langkah strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum dapat terus meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional. (rus)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut