26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiKeselamatan Pelayaran Tanggung Jawab Bersama

Keselamatan Pelayaran Tanggung Jawab Bersama

Mataram (Suara NTB) – Upaya peningkatan keselamatan pelayaran terus menjadi perhatian serius jajaran perhubungan laut di Provinsi Nusa Tenggara Barat . Hal ini kembali ditegaskan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang keselamatan pelayaran yang digelar di Mataram, Jumat, 26 September 2025.

Kegiatan ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) sektor perhubungan di NTB, mulai dari operator kapal, perusahaan pelayaran, otoritas pelabuhan, hingga perwakilan masyarakat pengguna jasa transportasi laut.

- Iklan -

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar, Syamsurizal menegaskan bahwa keselamatan pelayaran merupakan isu fundamental yang tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, kegiatan sosialisasi dan edukasi seperti FGD ini perlu terus dilakukan secara konsisten agar seluruh pihak memiliki pemahaman dan komitmen yang sama dalam menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran.

“Keselamatan pelayaran bukan hanya tanggung jawab regulator saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama—baik operator, masyarakat, maupun seluruh pihak terkait. Belakangan ini kita melihat cukup banyak kecelakaan kapal di laut. Karena itu, seluruh jajaran KSOP Lembar berkomitmen meningkatkan keselamatan pelayaran, khususnya di Pelabuhan Lembar,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa sosialisasi tidak boleh berhenti hanya pada satu kali kegiatan formal. Edukasi harus terus berkelanjutan, baik melalui forum resmi seperti FGD, maupun dalam kegiatan sehari-hari seperti penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) ataupun saat petugas turun langsung ke lapangan.

“Dengan begitu, semua pihak selalu teringat dan teredukasi tentang pentingnya keselamatan pelayaran,” tambahnya.

Salah satu aspek yang mendapat perhatian serius adalah faktor cuaca, terutama di jalur pelayaran Selat Lombok. Jalur ini dikenal sibuk sekaligus rawan karena kondisi perairannya yang bisa berubah sangat cepat.

“Cuaca di laut sering berubah cepat, sehingga kami selalu menjadikan informasi BMKG sebagai acuan. Jika cuaca tidak mendukung, pelayaran harus dihentikan sementara. Prinsipnya sederhana: lebih baik tidak berangkat daripada tidak sampai tujuan,” tegasnya.

Dengan prinsip tersebut, pihak KSOP mengingatkan operator maupun penumpang untuk tidak memaksakan pelayaran jika kondisi laut dinilai berisiko tinggi. Langkah ini dinilai sebagai cara paling efektif mencegah terjadinya kecelakaan laut yang merugikan banyak pihak.

Dari sisi teknis, Syamsurizal menyampaikan kondisi kapal maupun sumber daya manusia (SDM) pelayaran di NTB masih dinilai dalam batas wajar. Namun, upaya peningkatan kualitas tetap perlu dilakukan secara terus-menerus.

“Memang ada kapal-kapal tua yang masih beroperasi, tetapi selama perawatan dilakukan sesuai ketentuan, docking rutin, serta sertifikat laik laut diperbarui secara berkala (setiap 1 tahun, 2 tahun, hingga 5 tahun), maka aspek keselamatan tetap dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, KSOP Lembar terus menjalin kerja sama dengan perusahaan pelayaran untuk melakukan berbagai bentuk latihan dan simulasi keselamatan. Pada tahun 2024 lalu, misalnya, telah dilaksanakan latihan penanganan kebakaran kapal yang melibatkan banyak stakeholder. Kegiatan ini dinilai penting agar seluruh pihak memiliki kesiapan menghadapi situasi darurat di laut.

Selain itu, awak kapal juga diingatkan untuk rutin melakukan pemeriksaan mandiri atau self-inspection sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 178 Tahun 2025 tentang Pemeriksaan Mandiri. Dengan langkah tersebut, diharapkan kesadaran dan kepedulian terhadap aspek keselamatan semakin melekat pada setiap individu yang terlibat dalam kegiatan pelayaran.

FGD ini menjadi ruang diskusi yang produktif untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, operator, dan masyarakat. Peserta sepakat bahwa keselamatan pelayaran bukan hanya soal regulasi, tetapi juga budaya keselamatan yang harus dibangun bersama.

“Keselamatan pelayaran itu tidak boleh ditawar. Dengan sinergi dan komitmen bersama, kita berharap angka kecelakaan laut di NTB bisa ditekan seminimal mungkin,” pungkasnya. Dalam kegiatan ini, dihadirkan juga narasumber terkait , Izriansyah,ST,M.M M Mar.E. Andik, D. SE. MH. Dan Capt. Mochamad Djumari, SE.,MM.,M.Mar.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut