spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiSkema Bekerja ke Luar Negeri dengan B to B dan G to...

Skema Bekerja ke Luar Negeri dengan B to B dan G to G

BEKERJA di luar negeri memberikan kesempatan kepada siapa saja tanpa terkecuali. Terdapat dua skema yang selama ini berjalan, yaitu melalui kerjasama antar pemerintah atau Government to Government (G to G) dan skema Business to Business (B to B).

Negara penempatan tenaga kerja melalui skema B to B adalah Malaysia. Di mana, perusahaan dari negara penempatan tenaga kerja, bekerja sama dengan perusahaan dari daerah/negara pengirim tenaga kerja. Untuk rekrutmen, syarat dan ketentuan calon pekerja, disesuaikan dengan perusahaan masing-masing.

- Iklan -

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB, Noerman Adhiguna menambahkan, selain B to B, antar negara juga melakukan kerja sama (G to G). beberapa negara yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia diantaranya, Jerman, Jepang, Korea Selatan.

“Sepanjang SDMnya bisa memenuhi syarat dan ketentuan. Misalnya ketentuan secara fisik, pendidikan, attitude, dan bahasa, bisa berangkat difasilitasi negara secara gratis,” katanya.

Beberapa sekolah perguruan tinggi kesehatan di Provinsi NTB sudah memanfaatkan fasilitas ini untuk pengiriman lulusan-lulusannya.

“Bianya yang ke Jerman, dan Jepang ini lulusan perawat yang dicari. Dan syaratnya harus bisa berbahasa Jepang, atau Jerman,” katanya.

Menurutnya, pemerintah baik dari pusat, hingga daerah senantiasa mengupayakan untuk turut menekan angka pengangguran melalui berbagai cara.

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 3,03 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 163,34 ribu orang dibanding Februari 2023. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,80 persen poin.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 3,30 persen, turun 0,42 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023. Penduduk yang bekerja sebanyak 2,93 juta orang, meningkat sebanyak 169,99 ribu orang dari Februari 2023.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (101,55 ribu orang); Konstruksi (35,62 ribu orang); dan Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum (22,44 ribu orang). Sebanyak 782,58 ribu orang (26,71 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik 1,06 persen poin dibanding Februari 2023. Sebagian besar penduduk yang bekerja merupakan pekerja penuh (61,09 persen). Sementara pekerja paruh waktu dan setengah penganggur masing-masing sebesar 23,50 persen dan 15,41 persen. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut