Lombok (ekbisntb.com) – Peluang kerja bagi tenaga kesehatan Indonesia di luar negeri terus meningkat. Berdasarkan data terbaru yang dirilis pada 14 Maret 2025, skema Private to Private (P to P) mencatat total 671.845 pekerja yang berpeluang bekerja di berbagai negara tujuan.
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, MH, di Mataram, Rabu, 26 Maret 2025 mengungkapkan bahwa sektor kesehatan menjadi salah satu bidang yang banyak menyerap tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

“Permintaan tenaga kesehatan terus meningkat, terutama di negara-negara seperti Taiwan, Arab Saudi, Jepang, dan Singapura. Ini menjadi peluang besar bagi tenaga medis kita untuk berkarir di luar negeri,” ujar Christina.
Dari data yang dihimpun, Taiwan menjadi negara dengan jumlah permintaan tertinggi, yakni sebanyak 602.889 tenaga caregiver, 700 care taker, dan 64.870 tenaga di panti jompo. Sementara itu, Arab Saudi juga membuka peluang bagi berbagai profesi kesehatan, mulai dari perawat (550), nurse technician (398), hingga specialist nursing (27).
Di Jepang, tersedia 110 posisi untuk caregiver dan 23 untuk perawat. Sedangkan Singapura membutuhkan 300 caregiver serta 200 nurse assistant. Negara lain seperti Selandia Baru dan Kroasia juga membuka kesempatan bagi tenaga kesehatan Indonesia, dengan total permintaan masing-masing 100 dan 440 pekerja di berbagai kategori.
Christina Aryani menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja kesehatan agar memenuhi standar internasional.
“Kami akan memastikan bahwa tenaga medis kita mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan standar global, sehingga dapat bersaing dan memberikan pelayanan terbaik di negara tujuan,” tambahnya.
Dengan semakin luasnya peluang kerja di sektor kesehatan internasional, diharapkan tenaga medis Indonesia dapat mengambil manfaat dari kesempatan ini dan berkontribusi lebih luas dalam dunia kesehatan global.(bul)