Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengimbau para pengelola hotel, restoran, dan pelaku usaha jasa lainnya untuk menjaga stabilitas harga selama pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) ke-VIII yang akan digelar NTB, termasuk Kota Mataram sebagai salah satu tuan rumah.

Imbauan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengharapkan kerjasama semua pihak dalam menyukseskan Fornas 2025 dan menciptakan kesan positif bagi para peserta dan pengunjung yang datang ke NTB, khususnya di Kota Mataram.

Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, menyampaikan bahwa Fornas merupakan momentum penting bagi pelaku usaha perhotelan dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh sebab itu, ia meminta agar seluruh pelaku usaha tidak menaikkan harga secara sepihak atau tidak wajar yang dapat merugikan peserta maupun wisatawan yang hadir selama ajang nasional tersebut.
“Kita sama-sama membangun citra positif, termasuk dalam hal harga hotel agar tidak dinaikkan. Ini penting untuk memberikan kesan baik bagi kota kita,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis 24 Juli 2025.
Fornas VIII akan berlangsung pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025 dan diperkirakan akan diikuti oleh ribuan peserta dari 38 provinsi di Indonesia. Mataram, sebagai salah satu titik utama penyelenggaraan dan penginapan, diproyeksikan menampung banyak tamu, baik dari kalangan atlet dan pegiat olahraga, ofisial, maupun wisatawan.
Wali Kota juga menekankan bahwa peningkatan jumlah wisatawan dan peserta Fornas dapat mempengaruhi harga barang dan jasa di pasar. Oleh karena itu, Pemkot Mataram kembali mengingatkan pelaku usaha, khususnya di sektor perhotelan, transportasi, dan kuliner, agar tidak menaikkan harga secara berlebihan selama pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan imbauan tersebut kepada para pelaku usaha agar menjaga mutu pelayanan dan tidak memanfaatkan momentum ini untuk mencari keuntungan berlebih. “Kami mendorong para pengusaha untuk bersikap profesional dan menjadikan Fornas ini sebagai momentum promosi. Jika pelayanan baik dan harga tetap wajar, justru akan menarik lebih banyak tamu di masa mendatang,” katanya.
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa sebagai salah satu tuan rumah, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan maksimal, baik dari aspek fasilitas, kebersihan, hingga keamanan venue. “Dari segi fisik, insyaallah sudah kami siapkan dengan baik. Namun, untuk teknis pelaksanaan tentu menjadi tanggung jawab panitia pusat,” jelas Mohan.
Dengan kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan Fornas dapat berjalan sukses tanpa menimbulkan dampak sosial ekonomi yang negatif, terutama terkait kestabilan harga. (pan)