ANTUSIASME masyarakat melaksanakan ibadah Umrah pada bulan Ramadhan 1445 Hijriah atau 2024 cukup tinggi. Data di PT. Mudahan Tilah Tour, animo masyarakat yang akan berumrah sebesar 40 persen dibandingkan bulan selain Ramadhan. Tidak jarang banyak jemaah yang masuk dalam kategori mampu dua kali melaksanakan umrah di bulan Ramadhan yang sama.
Hal ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah. Kementerian Haji dan Umrah sebagaimana dilansir dari Saudi Gazette, Minggu (17 Maret 2024) lalu telah mengumumkan, bahwa jemaah tidak diperbolehkan untuk mengulang ibadah umrah selama bulan suci Ramadhan 2024 ini.
Peraturan ini dibuat dengan tujuan mengurangi kepadatan jemaah yang ingin melaksanakan ibadah . selama bulan Ramadhan, yang merupakan puncak musim umrah tahun ini. Pihak kementerian menegaskan, izin melakukan dua atau lebih ibadah umrah tidak akan dikeluarkan selama bulan suci.
Langkah ini untuk mengurangi kepadatan dan memberikan kesempatan kepada semua jemaah untuk melakukan umrah dengan mudah dan nyaman selama bulan suci. Di bawah sistem aplikasi Nusuk, jika seorang jemaah ingin mengajukan izin untuk umrah untuk kedua kalinya selama bulan Ramadhan, sebuah pesan “Penerbitan izin gagal” akan muncul.
Kementerian Haji dan Umrah menekankan pentingnya mendapatkan izin yang dikeluarkan dari aplikasi Nusuk untuk melakukan umrah oleh para jemaah. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menggarisbawahi pentingnya kepatuhan mereka terhadap slot waktu yang dialokasikan untuk melakukan ritual. Tidak ada pilihan pada aplikasi Nusuk untuk mengubah waktu pengajuan umrah, tetapi jemaah dapat menghapus pengajuan mereka melalui aplikasi jauh sebelum waktunya tiba.
Meski demikian yang paling penting di sini adalah jemaah lebih waspada, bila mendapatkan tawaran paket umrah dengan biaya rendah. Ukuran biaya rendah ini menurut Direktur PT Mudahan Tilah Tour Wiwik Apriani, kisaran Rp30 juta ke bawah. Saat bulan Ramadhan, akan terjadi kenaikan harga paket berumrah. Mengikuti kenaikan sejumlah komponen jasa dan pelayanan yang ada di Arab Saudi.
“Saat Ramadhan, harga paket umrah itu naik. Variatif, tergantung travelnya. Bisa dari Rp32an juta, sampai Rp40-an juta. Kalau ada yang menawarkan di bawah Rp30 juta, sudah mesti hati-hati itu,” ujarnya mengingatkan.
Menurutnya, saat Ramadhan, harga paling rendah yang ditawarkan oleh travel di kisaran Rp32 juta. Itupun menurutnya kategori umrah backpacker, atau jemaah umrah yang tidak mendapatkan pelayanan hotel berbintang. Tempat menginapnya jauh dan harus menggunakan kendaraan bila ke Masjidil Haram.
“Paket-paket murah itu ada, itu paket backpacker. Tapi kalau sudah tawaran biayanya murah, hati-hati itu,” imbuhnya.
Wiwik menambahkan, travelnya, PT Mudahan Tilah Tour juga mendapatkan berkah Ramadhan. Permintaan jemaah untuk umrah melaui travelnya meningkat dari waktu-waktu biasanya di luar bulan Ramadhan.
Disebutnya, kenaikan permintaan umrah ini sampai 40 persen. Tingginya animo berumah saat Ramadhan dipengaruhi oleh niat untuk mendapat pahala berlipatganda di bulan spesial setahun sekali ini. “Banyak orang penasaran ingin melaksanakan puasa, bahkan lebaran di tanah suci. Dan itu terjadi bagi seluruh umat Muslim dunia. Sehingga permintaannya naik,” ujarnya. (bul)