Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota Mataram, telah menyiapkan 30 unit gerobak kontainer untuk memfasilitasi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bypass sekitar monumen Tembolak Mataram yang akan direlokasi.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Senin 23 Desember 2024 mengatakan, gerobak PKL yang disiapkan itu sesuai dengan jumlah pedagang yang sudah dikurasi. ‘’Jumlah mereka memang sekitar 60 pedagang, tapi sementara kami ada juga siapkan gerobak biasa. Yang penting mereka direlokasi dulu,’’ katanya.
Untuk merelokasi puluhan PKL tersebut, Pemkot Mataram sudah menyiapkan lahan di samping Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram Jalan Lingkar Selatan.
Lahan yang disiapkan nantinya sebagai pusat kegiatan baru masyarakat, apalagi lokasinya persis di samping perpustakaan sehingga keberadaan PKL yang menyiapkan berbagai kuliner dapat mendukung.
‘’Selain itu, kami juga sudah siapkan ruang ketika ada kegiatan-kegiatan tertentu dengan jumlah pengunjung banyak,’’ ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat relokasi pedagang di kawasan bypass Tembolak segera dilakukan sebab kawasan tempat pedagang berjualan saat ini merupakan jalur cepat sehingga diupayakan agar tidak ada lagi pedagang.
“Keberadaan PKL di bypass melanggar lalu lintas, rawan, dan berbahaya untuk keselamatan pedagang. Karena itu, harus segera kami sterilkan,” katanya.
Sementara Walikota Mataram, H Mohan Roliskana sebelumnya mengatakan, lahan yang akan digunakan merelokasi PKL merupakan milik warga dan akan dibebaskan tahun 2025 dan sudah ada komunikasi dengan pemilik lahan untuk bisa dimanfaatkan terlebih dahulu.
“Kami sudah ada komunikasi untuk menggunakan lahan ini setahun ke depan ini dan karena lahan berada di pojok jalan tidak bisa bisa bangun apa-apa,” katanya.
Wali kota memastikan, setelah relokasi pedagang bypass ke lahan yang sudah disiapkan, kawasan bypass harus bersih dari pedagang. Karena untuk pedagang yang berasal dari Lombok Barat akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat.
“Kami akan melakukan pengawasan agar tidak ada lagi pedagang di kawasan bypass. Kami bukan menggusur pedagang, tapi menata sebab selain rawan, kawasan itu merupakan akses masuk utama Kota Mataram,” katanya. (ant)