Jelang perhelatan balapan motor dunia MotoGP akhir bulan ini, akomodasi penginapan di kawasan Senggigi kecipratan tamu yang menyaksikan evenT dunia tersebut. Hingga saat ini semua hotel di kawasan wisata itu kisaran 85-95 Persen dan ada yang full booking pada kurun waktu pelaksanaan MotoGP 27-29 September.
General Manager Holiday Resort Lombok I Ketut M Jaya Kusuma mengatakan rata-rata okupansi untuk hotel di wilayah Senggigi saat ini sudah mencapai angka 85 persen. Bahkan untuk Holiday Resort sendiri sudah di angka 99 persen untuk tanggal 27 dan 28 September. Sedangkan untuk tanggal 29 sudah full 100 persen.
“Okupansi bagus selama periode MotoGP (27-29 September 2024). Yang booking di periode itu memang yang berhubungan dengan event MotoGP,” terangnya akhir pekan kemarin.
Untuk angka okupansi saat ini disebutkannya tidak jauh berbeda dengan angka tahun sebelumnya, karena kemungkinan juga akan meningkatkan lagi menuju ke hari perhelatan MotoGP.
Dengan mayoritas pengunjung yakni dari wisatawan domestik, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Kondisi ini memang biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.“Khusus periode MotoGP 70 persen domestik dan 30 persen wisman,” tandasnya.
Sementara itu, Firos Nurkalam selaku Director of Sales Aruna Senggigi mengatakan untuk okupansi hotel selama dua bulan terakhir (Agustus dan September) lumayan bagus. Pada Agustus, okupansi mencapai 92 persen. Sedangkan untuk September mencapai 75 persen. “Kalau di periode GP saja (27 – 30 September 2024) average di 80-85 persen,”sebutnya.
Dari jumlah kamar 136, yang sudah dibooking mencapai 85 persen selama periode MotoGP. Kamar di-booking oleh tamu sejak dari awal tahun, dan ada juga dari tahun kemarin. Kaitan dengan paket khusus bagi tamu MotoGP, pihak hotel tidak menyiapkan. Namun pihaknya menawarkan promo dinner di Sea View pada periode MotoGP nantinya. Dan untuk kamar, pihkaknya lebih fleksibel untuk masa inapnya (tidak mengharuskan tamu menginap 3 malam).
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Agus Gunawan mengatakan dari laporan yang diterimanya, beberapa juga hotel di Senggigi banyak dipesan pada kurun waktu MotoGP 27-29 September tersebut. Dengan tinggi tingkat hunian ini, berdampak terhadap penghasilan hotel yang juga meningkat. Pihaknya berharap agar tingginya tingkat hunian hotel ini tak dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab, sehingga merusak citra pariwisata daerah.(her)