Lombok (ekbisntb.com) – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih menerapkan distribusi manual untuk melayani krisis air bersih di Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang. Air yang diangkut menggunakan boat kayu dilakukan untuk 50 hari sejak 4 Juli hingga 24 Agustus 2024 (tahap I). Dengan akan berakhirnya pelayanan pada periode tersebut, Pemda memutuskan untuk menambah periode pelayanan hingga 2 pekan ke depan sampai 5 September.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Cipta Karya, pada Dinas PUPR Perkim KLU, Rangga Wijaya, ST. Kepada wartawan, Kamis 22 Agustus 2024, Rangga menuturkan bahwa pelayanan air bersih akan dilanjutkan kendati periode pelayanan tidak sampai 50 hari seperti periode pertama.
“Ada penambahan waktu pendistribusian air sampai sekitar tanggal 3-5 September,” ucap Rangga.
Dijelaskan, penambahan periode distribusi tidak lepas dari kondisi lapangan dimana warga Gili Meno belum memiliki sumber air bersih pascapenutupan PT. Berkat Air Laut (BAL). Sementara rencana kerja sama Pemda KLU melalui PDAM dengan PT. Tiara Cipta Nirwana (TCN), belum terlaksana.
Upaya pemerintah dalam menangani krisis air di Gili Meno, selanjutnya dilakukan dengan distribusi manual menggunakan boat kayu dari titik pengambilan di Muara Putat, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung.
Setelah distribusi manual, pelayanan kemungkinan besar akan dilanjutkan oleh PDAM. Di mana saat ini, PDAM sedang memproses izin untuk pemasangan SWRO portable.
“Volume distribusi air pada masa perpanjangan masih sama, sekitar 12.000 liter per hari. Diangkut menggunakan 3 unit boat, masing-masing mengangkut 4.000 liter,” ucapnya.
Pihaknya berharap, warga dan pengusaha di Gili Meno dapat memaklumi kondisi yang dialami Pemda Lombok Utara. Pasalnya, upaya distribusi maksimal untuk memenuhi standar cakupan minimum belum dapat terlaksana karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah. (ari)