spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaKesehatanLiterasi Kesehatan Mental, Fakultas Kedokteran Unizar Ungkap Tren Baby Boomer hingga Gen Z

Literasi Kesehatan Mental, Fakultas Kedokteran Unizar Ungkap Tren Baby Boomer hingga Gen Z

Lombok (ekbisntb.com) – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) menggelar acara diseminasi hasil penelitian penting bertema Literasi Kesehatan Mental Berbasis Internet (e-Heals) dan kaitannya dengan sikap pencarian bantuan kesehatan mental. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan disiarkan langsung di YouTube, Sabtu 19 Oktober 2024.

Penelitian tersebut merupakan hibah dari Kemendikburistek tahun 2024, dilakukan oleh tim peneliti Fakultas Kedokteran Unizar, Ayu Anulus, SST., M.K.M., dan dr. Yolly Dahlia, Sp.KJ.

- Iklan -

Ayu Anulus menjelaskan, penelitian ini menyoroti bagaimana literasi kesehatan mental berbasis internet memengaruhi sikap masyarakat Indonesia dalam mencari bantuan kesehatan mental, terutama di kalangan empat generasi: Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y (Milenial), dan Generasi Z. Dengan semakin meningkatnya penggunaan teknologi serta akses yang lebih luas terhadap informasi kesehatan mental secara daring, penelitian ini menjadi sangat relevan dalam konteks masyarakat modern.

“Selain itu, penelitian ini juga bertujuan memahami perbedaan antar generasi memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan informasi kesehatan mental secara daring,” ujar Ayu Anulus.

Radiah Ajeng Nursyifa, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unizar, sebagai pembawa acara. Sementara itu, dua mahasiswa lainnya, Komang Riski Sastrawan dan Sang Ayu Putu Sollenne Abilita, mendukung kelancaran teknis sebagai tim IT.

Dalam sesi pemaparan, tim peneliti mengungkap adanya perbedaan signifikan dalam pemahaman dan sikap terhadap pencarian bantuan kesehatan mental di antara keempat generasi. Generasi Baby Boomer dan X cenderung lebih enggan mencari bantuan kesehatan mental melalui internet dibandingkan dengan Generasi Y dan Z yang lebih familiar dengan teknologi. Temuan ini menunjukkan pentingnya menyesuaikan pendekatan penyebaran informasi agar lebih relevan dan efektif bagi setiap kelompok usia.

Selain pemaparan penelitian, dua pakar di bidang kesehatan mental dan ilmu statisik turut memberikan pandangan mereka. dr. H. Danang Nur Adiwibawa, Sp.KJ., SH, seorang psikiater yang fokus pada kesehatan mental komunitas, menyoroti pentingnya pengembangan platform kesehatan mental yang ramah pengguna, terutama bagi generasi yang kurang akrab dengan teknologi. Ia menekankan platform digital harus mudah diakses dan dipahami oleh semua generasi untuk memaksimalkan dampak positifnya.

Sementara itu, Dr. Lilik Hidayati, S.Si., M.Si., pakar ilmu statistik, menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi dan edukasi. Menurutnya, pendekatan edukatif yang terintegrasi dengan teknologi modern sangat penting untuk meningkatkan literasi kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda yang semakin bergantung pada media digital. Diskusi semakin menarik saat peserta menanyakan bagaimana akses informasi yang masif di internet mempengaruhi kesehatan mental, khususnya di kalangan Generasi Z.

Acara ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana literasi kesehatan mental berbasis internet dapat mengubah sikap masyarakat Indonesia dalam mencari bantuan. “Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan mental lintas generasi, serta mendorong masyarakat agar lebih proaktif menjaga kesehatan mental,” ujar Ayu Anulus. (ron)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut