LANGKAH Dikes (Dinas Kesehatan) Kota Mataram menggandeng IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dalam melaksanakan program edukasi kesehatan jiwa bagi siswa sebagai upaya deteksi dini potensi gangguan mental terhadap pelajar, mendapat dukungan dari Komisi IV DPRD Kota Mataram. Meskipun, di sekolah-sekolah, khususnya di SMP, sudah ada program BK atau bimbingan konseling.
‘’Koordinasi saja sama BK, karena kan bagus banget,’’ ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., kepada Ekbis NTB di ruang kerjanya, Senin 21 Oktober 2024. Dikatakan Nyayu, saat ada anak-anak bermasalah di sekolah, BK memiliki peran penting. ‘’Alhamdulillahnya BK juga bekerjasama dengan LPA (Lembaga Perlindugan anak-anak),’’ ungkapnya.
Terkait penanganan anak-anak. ‘’Kalau kemudian misalnya digandeng lagi dengan program ini, tentu sangat bagus. Sehingga, ketika anak-anak sedang mengalami persoalan, bisa segera ditangani. Program edukasi kesehatan jiwa bagi siswa sebagai upaya deteksi dini potensi gangguan mental terhadap pelajar, mendapat dukungan. Nyayu mendorong agar persoalan tersebut dapat ditangani.
Politisi PDI Perjuangan ini mendorong dilakukannnya koordinasi massif antara Dikes dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak di Kota Mataram. Nyayu menegaskan, semua pihak harus berperan memberi perhatian kepada anak-anak.
Terlebih, sekolah-sekolah di Kota Mataram tidak memiliki tenaga psikolog dalam hal ini. ‘’Itu makanya menurut hemat saya, harus berkoordinasi, bagus,’’ katanya. Tidak hanya itu, Nyayu juga menekankan pentingnya program teman sebaya. ‘’Teman sebaya ini adalah programnya Dewan Anak Kota Mataram.
‘’Karena anak-anak kalau ada persoalan biasanya lebih nyaman bercerita kepada teman sebayanya ketimbang kepada orangtua ataupun yang lainnya,’’ demikian Nyayu. LPA dan Dewan anak saat ini berkeliling ke sekolah sekolah. ‘’Sekolah mana yang membutuhkan,’’ katanya.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Kota Mataram, menggandeng IDI Kota Mataram melaksanakan program edukasi kesehatan jiwa bagi siswa sebagai upaya deteksi dini potensi gangguan mental terhadap pelajar.
Program edukasi kesehatan jiwa bagi siswa saat ini baru menyasar dua sekolah yakni SMPN 7 Mataram dan SMPN 15 Mataram. (fit)