spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok BaratPeternak Protes Kurang Diprioritaskan, Sekitar 2.000 Ekor Sapi Masih Tertahan di  Pelabuhan Gilimas

Peternak Protes Kurang Diprioritaskan, Sekitar 2.000 Ekor Sapi Masih Tertahan di  Pelabuhan Gilimas

Lombok (ekbisntb.com) – Antrean truk tronton dan truk besar yang mengangkut ternak sapi dari Bima ke Wilayah Jabodetabek, belum juga terurai. Menyusul truk berdatangan secara bertahap. Diperkirakan 2.000 ekor lebih yang masih tertahan di Pelabuhan Gilimas Lembar untuk menunggu keberangkatan. Untuk itu, peternak mendesak agar ditambah armada kapal. Selain itu mereka ingin diprioritaskan untuk diberangkatkan.

Pantauan media di Pelabuhan Gilimas, hampir penuh oleh kendaraan truk tronton dan truk besar yang mengangkut ternak. Bak kendaraan ditutup menggunakan terpal dan pakan yang disiapkan untuk makanan ternak. Hal ini untuk mengurangi panas terik matahari menerpa ternak hingga menyebabkan dehidrasi. Peternak pun standby di kendaraan melihat ternaknya. Ada yang mengambil air dan memberikan pakan ternaknya.

- Iklan -

Sebagian terlihat istirahat di bawah kendaraan dan sekitar halaman parkir. Tidak ada tempat khusus yang disiapkan bagi peternak sehingga mereka mencari pohon untuk tempat berteduh. Ditemui di lokasi, peternak bernama Ihratul menuturkan bahwa ia telah mengantre di pelabuhan selama tiga hari. Ia membawa 60 ekor sapi yang muat dalam dua truk besar. “Kita saat ini butuh kapal, kalau masalah air, rumput bisa kita beli berutang. Intinya yang kami butuh sekarang kapal,”katanya.

Menurutnya, percuma juga ternak diberikan makan minum akan tetap mengalami kepanasan karena terlalu lama antre di pelabuhan. Dan itu pun tanpa ada kepastian kapan diberangkatkan. “Sampai siang ini aja ada 150 unit truk yang menunggu diangkut kapal, masih antre. Kalau satu truk berisi rata-rata 25 ekor, maka ada ribuan ekor yang masih tertahan antre,”sebutnya. Truk tronton bisa mengangkut 25 hingga 30 ekor, sedangkan truk besar itu kisaran 21 ekor.

Pengeluaran pun bertambah akibat antre di pelabuhan. Untuk makan ternak harus dibeli ditambah sewa kendaraan. Belum lagi untuk biaya makan sehari – hari peternak. Sehingga dari persiapan awal bekal yang disediakan tidak mencukupi. Ia pun terpaksa meminta dikirimkan uang dari Bima. “Ini saja sudah jutaan uang yang habis, belum lagi nanti ke Luar daerah,”imbuhnya. Uang yang dipakai pun harus dipinjam dulu di bank, sehingga mau tidak mau ternaknya harus segera terjual.

Ia mendesak agar kondisi ini disikapi pemerintah. “Khusus kami berharap ke Bu Wagub, karena beliau dari Bima, dan saya juga pilih dia kemarin pas Pilkada,’’ujarnya menambahkan. Hal senada disampaikan peternak lain, bernama Saidin. Bahwa ia berharap agar armada kapal segera ditambah untuk mengangkut ternak yang masih antre.

“Kami berharap ditambah armada kapal, itu paling mendesak,”tegasnya. Ia juga minta pengangkutan ternak diprioritaskan. ‘’Mohon ternak sapi diprioritaskan, jangan barang karena ini (sapi) barang hidup,”harapnya. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut