spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKadis Nakeswan Luruskan Informasi Ternak Mati di Pelabuhan Gili Mas

Kadis Nakeswan Luruskan Informasi Ternak Mati di Pelabuhan Gili Mas

Lombok (ekbisntb.com) – Pemprov NTB menepis informasi matinya 12 ekor sapi akibat menumpuk di Pelabuhan Gilimas. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB, Muhamad Riadi mengatakan jumlah sapi yang mati hanya dua ekor.

“Ndak ada yang mati 12. Itu kan yang mati hari Jumat dua. Diinjak karena dicampur dia yang kecil dengan yang besar. Karena ini terlalu padat truknya,” ujarnya, Senin, 21 April 2025.

- Iklan -

Karena Pelabuhan Gilimas dipadati oleh truk sapi, terjadi penumpukan sehingga beberapa sapi mengalami kelelahan dan dehidrasi. Dua mati dan empat mengalami kram.

Riadi menyatakan, penumpukan terjadi bukan hanya disebabkan oleh kekurangan armada pengangkut sapi. Melainkan perhitungan keberangkatan pengusaha yang terlalu dini.  “Idealnya mereka berangkat sejak tanggal 12, tapi ini kemarin dari hari Rabu itu dia bergerak dari Bima. Rabu, Kamis brojol semua. Kalau dia bertahap kan tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.

Untuk mengurai penumpukan, Pelindo memperpendek waktu sandar kapal. Kemarin pagi kapal sudah mengangkut sekitar 46 truk sapi menuju Pelabuhan Perak. ‘’Cuma masuk lagi, sehingga sekarang masih 97,’’ sebutnya.

Menurutnya, penumpukan akan terus terjadi sampai dengan mendekati Idul Adha. Oleh karenanya, pihaknya mengambil langkah untuk menghentikan rekomendasi pengeluaran sapi. “Mulai hari ini (kemarin), saya stop untuk rekom yang keluar. Yang kami keluarkan sudah 8.907 populasi dengan 37 rekom melalui Pelabuhan Lembar. Kita selesaikan itu dulu,” terangnya.

Sementara itu, terkait dengan permintaan penambahan armada kapal, dia mengaku telah meminta tambahan. Namun, hampir seluruh daerah membutuhkan tambahan armada, sehingga belum ada tambahan kapal untuk NTB.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Mohamad Faozal yang menyampaikan bahwa tidak ada penelantaran sapi di pelabuhan, termasuk dengan menepis informasi tewasnya 12 ekor sapi.

“Tidak benar jumlahnya 12 ekor. Berdasarkan laporan di lapangan, hanya dua ekor yang mati. Dan tidak benar kalau dibilang tidak ada langkah dari Pemprov,” katanya.

Adapun sejak penumpukan terjadi di pelabuhan Lembar dan Gili Mas, pihak Dishub telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan penguraian. Termasuk dengan meminta adanya tambahan armada untuk mengangkut truk sapi yang akan dikiriim ke Pulau Jawa.

“Saya secara langsung sudah memerintahkan penambahan armada di Poto Tano, termasuk di Pelabuhan Gilimas,” ucapnya.

Penyebab terjadinya penumpukan pengiriman sapi adalah karena tidak adanya jeda dalam proses pengangkutan. Sehingga, perlu adanya pengaturan pengiriman dari Pulau Sumbawa.

“Pengiriman ini harusnya diatur, tidak bisa semua dilakukan serentak. Kapal juga tidak semuanya bisa memuat sapi. Ada kapal penumpang, ada kapal barang. Ini harus dibagi dengan bijak,” pungkasnya. (era)

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut