Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Perdagangan Kota Mataram mulai mengantisipasi kenaikan harga barang pokok dan penting menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Harga ayam mulai mahal dikhawatirkan akan berdampak terhadap komoditi lainnya.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida mengatakan, langkah antisipasi telah dipersiapkan untuk menekan gejolak harga barang pokok dan penting menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025. Salah satunya adalah menggelar pasar rakyat di enam kecamatan dengan tujuan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok serta harga terjangkau. “Saat ini, belum ada kenaikan harga signifikan terhadap kebutuhan pokok,” terangnya.
Kecendrungan harga daging ayam boiler masih mahal. Di pasar tradisional sebut Nida, harga daging ayam mencapai Rp38 ribu – Rp40 ribu perkilogram.
Pihaknya belum mengetahui pasti penyebabnya, apakah dipicu harga DOC atau pakan. Rencana awal mengecek ketersediaan pakan serta DOC di distributor tertunda. “Kita awalnya mau turun ke Perusahaan untuk mengecek apa sih penyebab kenaikan harga daging ayam, tetapi tertunda karena mempersiapkan pasar rakyat ini,” terangnya.
Skenario menstabilkan harga daging ayam berkoordinasi dengan distributor mendatangkan ayam beku. Persoalannya kata dia, masyarakat tidak suka atau kurang peminat kecuali kebutuhan usaha rumah makan.
Harga kebutuhan pokok lainnya relatif normal. Seperti, cabai rawit kisaran harga Rp20 ribu perkilogram. Harga bawang merah Rp25ribu perkilogram. Minyak goreng subsidi dijual Rp17.500 perliter. Kenaikan harga ini sesuai penetapan harga eceran tertinggi dari pemerintah pusat. Sementara, telur ayam di pasar tradisional Rp54 ribu per terai.
Pihaknya memastikan kebutuhan barang pokok menjelang Nataru masih aman dan tidak ada gejolak harga. Pemerintah telah menyiapkan skenario berkoordinasi dengan Bank Indonesia serta mitra pemerintah lainnya untuk menjamin ketersediaan stok. (cem)