spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaPetani Tembakau di Lotim Diminta Perhatikan Anomali Cuaca

Petani Tembakau di Lotim Diminta Perhatikan Anomali Cuaca

Selong (ekbisntb.com) – Musim tanam tembakau sudah tiba. Estimasinya, luas tanam tembakau di Lombok Timur (Lotim) tahun 2024 ini mencapai 24.897 hektar. Tanaman tembakau diingatkan merupakan tanaman perkebunan yang rentan pada anomali cuaca. Dinas Pertanian Lotim mengingatkan petani agar perhatikan perubahan cuaca.

“Mudahan petani kita sadar dan bisa hadapi anomali cuaca,” ungkap Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Lotim, Mirza Sophian menjawab Ekbis NTB.com di ruang kerjanya, Kamis, 20 Juni 2024. Fakta yang terjadi beberapa waktu lalu, tanaman tembakau dilaporkan banyak yang mengalami gagal panen.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim tanam 2024 ini, akan terjadi la nina, yakni lokasi-lokasi tanaman tembakau akan diguyur hujan.

Utamanya di Lotim bagian selatan yang diketahui sangat rentan mengalami kerusakan akibat guyuran hujan yang berlebihan.

Karena itu, petani tembakau di wilayah Lotim bagian selatan ini hendaknya memperhatikan drainase. Tekstur tanah tempat tanam tembakau di wilayah selatan merupakan tanah liat. Berbeda dengan di wilayah Lotim bagian Utara yang cenderung lebih poros atau mudah menyerap air.

Tanah liat di wilayah Lotim selatan ini mudah kering dan ketika sudah basah sulit menyerap air, sehingga, kunci agar bisa menjaga kualitas tanaman tembakau tetap baik adalah dengan membangun drainase yang memadai. “Kita sarankan drainase atau bedengan di tengah sawah ini diperhatikan,” imbuhnya.

Kejadian beberapa tahun lalu, ketika terjadi hujan lebat pada sawah yang rusak memiliki bedengan yang bagus cenderung menjadi kolam. Akibatnya, tanaman tembakau menjadi rusak. “Kalau drainase bagus, insyaallah bagus tanaman tembakaunya,” imbuhnya.

Pengalaman di areal persawahan yang tidak didukung bedengan yang bagus ini menjadi bukti nyata, karena itu, diminta petani menyadari hal tersebut.

Pemkab Lotim berkomitmen untuk memperbaiki saluran-saluran irigasi yang ada di wilayah persawahan tembakau. Tahun 2024 ini ada perbaikan 16 titik saluran irigasi dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT).

“Kami perbaiki, jalan produksinya karena kita tahu banyak petani kesulitan angkut hasil panennya dan ini memang berpengaruh pada cost produksi,” terangnya. (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan

spot_img

Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini