Praya (Ekbis NTB) – Kejuaraan paralayang internasional bertajuk International Paragliding Accuracy Competition (IPAC) 2024, resmi dimulai, Sabtu 11 Mei 2024 di kawasan Sky Lancing Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng). Ini untuk pertama kalinya, kawasan Sky Lancing dan Pulau Lombok pada umumnya menjadi tuan rumah kalender event kejuaraan paralayang resmi di bawah Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) tersebut.
Selain sebagai ajang pembinaan atlet paralayang nasional, IPAC juga sebagai ajang seleksi bagi atlet paralayang yang akan mewakili Indonesia pada kejuaraan dunia di Korea Selatan tahun 2025 mendatang. Dan tahun ini ada lima seri yang akan digelar. “Dan, ini merupakan seri pertama,” terang Ketua Harian Pengurus Besar (PB) FASI pusat Marsda TNI. Andi Wijaya S.Sos., saat membuka acara.
Dikatakannya, ada banyak pertimbangan kenapa kemudian Pulau Lombok secara umum, lebih khusus lagi kawasan Sky Lancing dipilih sebagai lokasi gelaran IPAC. Salah satunya, karena Pulau Lombok merupakan salah satu pulau di Nusantara yang sangat eksotik, sehingga diharapkan para atlet yang datang, selain datang untuk bertanding. Tetapi juga bisa berwisata menikmati keindahan pulau ini. “Pulau Lombok dipilih, karena eksotik,” terang Andi.
Secara khusus ia pun memuji kawasan Sky Lancing yang menurutnya sangat layak menjadi lokasi gelaran kejuaraan paralayang. Tidak hanya skala nasional tetapi juga multinasional. Untuk itu, FASI pusat berkomitmen bisa menghadirkan berbagai kejuaraan paralayang multinasional di kawasan Sky Lancing ke depannya. Yang tentunya bisa memberikan kontribusi positif bagi perkembangan daerah ini di semua aspek.
Lebih lanjut, Aspotdirga Kasau ini menjelaskan, IPAC merupakan kejuaraan paralayang kelas internasional milik Indonesia. Pesertanya tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga luar negeri. Dengan dukungan semua pihak ke depan IPAC diharapkan bisa benar-benar go international. “IPAC ini produk dalam negeri. Kita optimis ke depan bisa go internasional. Untuk itu, harus didukung bersama,” tegas jenderal bintang dua TNI AU ini.
Ketua Harian Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Loteng Roy Rahmanto, menambahkan IPAC 2024 kali ini diikuti 48 pilot atau penerjun. Dua di antaranya berasal dari Rumania serta Malaysia. Dengan NTB diwakili dua pilot, Soni Ade Hermawan dan Yaser Arafat. Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjadi daerah yang mengirim wakil paling banyak, sebanyak 21 pilot disusul Provinsi Jawa Tengah dengan 10 pilot. “Ajang ini direncanakan berlangsung selama 4 hari. Mulai tanggal 10 sampai 14 Mei 2024 mendatang. Dengan 12 round yang direncanakan,” terang Roy.
Ia menjelaskan, IPAC merupakan kejuaraan paralayang kelas dunia yang diselenggarakan di Indonesia. Sama dengan ajang Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC), IPAC juga mengukur ketepatan mendarat sebagai dasar penilaiannya. Di mana tahun ini IPAC akan digelar sebanyak lima seri. Setelah seri pertama di Loteng, seri kedua akan digelar di Banyuwangi, Jatim. Bergeser kemudian ke Kota Baru Kalimantan Selatan (Kalsel), Kota Batu Jatim dan terakhir di Tinombo Sulawesi Tengah (Sulteng).
Peserta IPAC sendiri tidak banyak. Karena memang IPAC hanya diikuti atlet paralayang nasional dan dunia saja. Setiap poin yang diperoleh selama IPAC, bagi atlet nasional itu ada dua manfaatnya. Menambah poin rangking nasional sekaligus poin untuk rangking dunia.
“Jadi peserta yang ikut pada ajang IPAC ini rata-rata atlet PON semua. Karena selain mengejar poin rangking dunia, mereka juga mengejar rangking nasional,” terangnya. Nanti diakhir seri yang terbaik akan menjadi wakil Indonesia di kejuaraan dunia tahun 2025 yang direncanakan digelar di Korea Selatan.(kir)