spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaKrisis Air Bersih Masih Jadi Persoalan di Wilayah Lotim Selatan

Krisis Air Bersih Masih Jadi Persoalan di Wilayah Lotim Selatan

Selong (Ekbis NTB) – Penjabat (Pj)  Bupati Lombok Timur (Lotim), H. M. Juaini Taofik mengakui air bersih sebagai salah satu persoalan di wilayah selatan.  Pemerintah Kabupaten Lotim bersama masyarakat terus berusaha untuk mengatasi krisis kebutuhan mendasar tersebut.

Kamis, tanggal 2 Mei 2024, Pj. Bupati hadir di Desa Batu Nampar Selatan untuk menyerahkan bantuan perpipaan untuk mengatasi kekurangan air bersih. Pj mengingatkan agar kepala desa bersama masyarakat dapat merawat dan menjaga jaringan perpipaan sistem air bersih yang telah tersedia tersebut.

Bantuan berasal dari proyek HOIFA Inovasi yang didukung oleh Caritas German Indonesia melalui Program ToGETHER.  Pj Bupati Lotim mengajak masyarakat bersyukur atas keberadaan sarana tersebut. “Dengan telah diterima ini, mohon dirawat dengan baik,” pesan Pj  Bupati.

Pemerintah Desa Batunampar Selatan juga diminta agar berperan penting desa dalam mengatasi persoalan masyarakat, termasuk persoalan air bersih yang selalu terjadi dari tahun ke tahun.

Fasilitas air bersih yang diberikan  diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat Desa Batunampar Selatan, khususnya kaum perempuan yang paling sering bersentuhan dengan persoalan air bersih.

Direktur LPSDM Ririn Hayudiani pada kesempatan tersebut menyampaikan dengan potensi dan sumber daya tersedia, serta dukungan dari program ToGETHER dalam konteks kemanusiaan sebagai antisipasi dampak bencana kekeringan, maka LPSDM bersama Caritas German Indonesia melalui Project HOIFA Inovasi inilah berupaya melakukan rehabilitasi dengan membangun jaringan perpipaan air bersih sepanjang 3.000 meter yang dapat memberi akses ketersediaan air bersih pada 4 dusun di Desa Batu Nampar Selatan. Bantuan ubu diharapkan dapat diakses oleh sekitar 455 KK atau 1.741 Jiwa.

“Istilah air sudah dekat menjadi harapan nyata bagi seluruh warga yang selama ini belum dapat terpenuhi dengan baik,” sebutnya.

Selama ini, masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan air dengan membeli sebesar Rp 300.000 – 500.000 bahkan lebih dalam satu bulan. Oleh karena dengan niat kebaikan untuk kemanusiaan maka project HOIFA Inovasi dapat diserahkan ke Desa Batu Nampar Selatan sebagai kontribusi LPSDM dalam pembangunan Lombok Timur, terutama pada wilayah desa tertinggal, miskin dan marjinal, sehingga dapat pula menyumbang untuk menjawab isu kemiskinan, lingkungan, kesehatan dan kesehatan reproduksi terutama perempuan, isu stunting dan mengatasi soal akses dan ketimpangan untuk percepatan pencapaian SDGs  Desa dan SDGs di Indonesia. (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini