MASYARAKAT Kota Mataram kini menghadapi lonjakan harga barang kebutuhan pokok. Kenaikan harga-harga ini ditengarai berkaitan dengan perayaan natal dan tahun baru. Yang paling mencolok adalah kenaikan harga ayam. Harga ayam boiler di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram, berkisar Rp40 ribu per kilogram.
‘’Ndak cuma ayam, bawang putih, bawang merah dan komoditas lainnya juga naik,’’ ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Hj. Baiq Mirdiati kepada Ekbis NTB di DPRD Kota Mataram, kemarin. Dia mengatakan, kenaikan harga ini adanya hubungan dengan momen natal dan tahun baru.
Bahkan, kenaikan harga ini diperkirakan bakal berlanjut, mengingat sebentar lagi, memasuki bulan ramadan.
Terkait kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakay, politisi Partai Gerindra ini berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis guna menstabilkan harga. Terutama menjelang bulan Ramadan.
“Harapan kita supaya harga yang sudah mahal ini dapat distabilkan dan tidak naik lagi,” ujar Mirdiati. Untuk itu, dia mengimbau agar dinas terkait melakukan operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga di masyarakat. Terutama kelompok masyarakat yang ekonominya rentan.
Mantan Wakil Ketua Komisi IV ini mendukung langkah Pihak Dinas Perdagangan Kota Mataram yang berencana membentuk tim khusus untuk menelusuri kemungkinan adanya permainan harga di balik lonjakan harga ayam. “Kami setuju untuk dinas menelusuri hingga ke akar masalahnya. Agar tidak ada pihak yang memperkaya diri dengan menyusahkan masyarakat kecil,” tegas Mirdiati.
Anggota dewan dari daerah pemilihan Mataram ini menambahkan, harga sembako yang terus naik dapat memperburuk kondisi masyarakat, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan angka stunting.
Oleh karena itu Mirdiati meminta agar pemerintah segera turun tangan dengan menstabilkan harga dan memastikan distribusi barang berjalan dengan baik. Pemerintah juga diharapkan menindak tegas praktik penimbunan barang yang dapat mengatrol harga di pasar.
‘’Dengan adanya langkah tegas ini, kita berharap harga sembako dapat kembali normal dan mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting yang menjadi prioritas di tahun 2024,’’ demikian Mirdiati. (fit)