Giri Menang (ekbisntb.com) – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi seluruh puskesmas yang ada di Lobar sudah melakukan program Integrasi Layanan Primer (ILP). ILP ini diharapkan meningkatkan harapan hidup masyarakat dengan mampu menekan biaya kuratif atau pengobatan, karena ILP ini lebih mengedepankan tindakan promotif dan pencegahan integrasi puskesmas dan posyandu tingkat bawah.
Hal ini disampaikan Wamenkes saat meluncurkan program ILP di Puskesmas Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lobar, Jumat 19 Juli 2024. “Kabar baiknya, untuk wilayah NTB khususnya Lombok Barat dengan 10 kecamatannya Puskesmas yang sudah berstandar ILP,” katanya dalam sambutannya.
Ikut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Direktur RSUD Provinsi NTB, Kepala Dinas Kesehatan Lobar Arief Suryawirawan, Direktur RSUD Tripat, para kepala puskesmas, camat dan jajaran terkait.
Dante Saksono mengatakan, rencananya Kemenkes RI akan membuat sekitar 4.078 ILP di seluruh Indonesia. Sampai saat ini sudah 43,1 persen ILP yang sudah terbentuk di seluruh Indonesia.
‘’ILP adalah, upaya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang ada di Puskesmas dan Posyandu, sehingga kombinasi antara Posyandu, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas itulah yang disebut sebagai ILP. Untuk membina, mengedukasi, dan menyehatkan masyarakat sedekat mungkin agar program berjalan secara maksimal,’’ terangnya.
Ia mengatakan, masalah kesehatan bukanlah masalah eksklusif milik Kementerian Kesehatan saja. Namun, masalah kesehatan adalah masalah inklusif milik seluruh kementerian yang ada. Termasuk juga aparat pembina dan aparat yang berwenang di semua sektor di wilayahnya. “Itu semua terlibat di dalamnya. Karena membangun masalah kesehatan secara bersama maka kita berusaha untuk menekan biaya kesehatan, dan angka harapan hidup masyarakat yang lebih baik,” ujarnya.
Penjabat (Pj) Bupati Lobar H. Ilham mengatakan, beberapa persoalan kesehatan memang sedang dialami Lobar. Seperti beberapa waktu lalu telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD yang kemudian akan disusul dengan adanya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. “Dalam beberapa minggu terakhir kita lakukan Safari Jumat untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya vaksinasi polio,” kata Ilham.
Kemudian, beberapa permasalahan kesehatan juga seperti stunting, angka kematian ibu, angka kematian anak.
Beberapa hal ini disosialisasikan melalui program Safari Jumat, karena diakuinya bahwa persoalan tersebut tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Pemda Lobar, jika tidak bersama-sama masyarakat Lobar. Begitu juga dengan penyakit menular dan tidak menular lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Lobar Arief Suryawirawan mengatakan, saat ini semua Puskesmas di Lobar telah melakukan sistem ILP sejak pada Maret 2023 lalu.
Sebagian besar puskesmas di Lobar sudah menyediakan layanan rawat inap dan sebagiannya lagi masih dalam proses, meski kendala keuangan yang rendah. Namun, diharapkannya, kehadiran posyandu juga dapat lebih cepat menemukan masyarakat yang sakit. “Ini sebagai langkah pencegahan. Jangan tunggu sakit parah baru berobat. Ini tujuan ILP,” terangnya. (her)