spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisOkupansi Hotel di Mataram Diprediksi Meroket Usai Pemda Diizinkan Gelar Kegiatan di...

Okupansi Hotel di Mataram Diprediksi Meroket Usai Pemda Diizinkan Gelar Kegiatan di Hotel

Lombok (ekbisntb.com) – Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel di Kota Mataram diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan, menyusul kebijakan terbaru Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang mengizinkan pemerintah daerah kembali menyelenggarakan kegiatan di hotel.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa, mengungkapkan bahwa dengan normalnya kegiatan pemerintah di hotel, okupansi hotel bisa melonjak sampai 65 hingga 75 persen.

- Iklan -

“Kalau kegiatan pemerintah di hotel kembali normal, kita perkirakan tingkat okupansi bisa tembus di atas 65 persen, bahkan mungkin 75 persen,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis, 19 Juni 2025.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari berbagai instansi, kegiatan pemerintah daerah yang sempat tertunda akan kembali dilaksanakan mulai Agustus mendatang. Hal ini karena anggaran untuk kegiatan tersebut kemungkinan akan masuk dalam APBD perubahan.

“Informasi dari dinas-dinas, kegiatan pemda akan kembali jalan bulan delapan. Karena masuknya nanti di APBD perubahan. Tinggal kita lihat anggaran mana yang dialokasikan untuk kegiatan di hotel atau restoran,” terangnya.

Menurut Adiyasa, okupansi hotel di Kota Mataram sempat anjlok hingga 30 persen sejak awal tahun, seiring pembatasan kegiatan luar daerah dan pembatasan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Padahal, menurutnya kegiatan pemerintah bisa menyumbang hingga 50 persen okupansi khususnya untuk hotel-hotel dalam kota.

“Kegiatan pemerintah itu sangat berpengaruh terhadap okupansi hotel-hotel kota. Bisa sampai setengah dari total hunian. Jadi kalau kegiatan kembali normal, kita optimis bisa di atas 75 persen,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa, okupansi hotel di bulan Juli juga diprediksi akan meningkat, menyusul pelaksanaan Festival Olahraga Masyarakat Indonesia (Fornas) yang akan melibatkan sekitar 15 ribu peserta dari seluruh Indonesia.

“Bulan ini saja sudah banyak pemesanan kamar. Hotel-hotel berbintang seperti Aston, Prime Park, Lombok Raya, dan Lombok Plaza sudah dibooking panitia, wasit sampai tamu VIP. Bahkan tidak hanya hotel di Mataram, hotel-hotel di Senggigi, Lombok Barat, juga ikut terdampak dan sudah mulai penuh,” ungkapnya.

Dengan kembalinya kegiatan pemerintah dan pelaksanaan event nasional, pelaku usaha perhotelan di Mataram berharap pemulihan sektor pariwisata dan jasa bisa berjalan lebih cepat dalam semester kedua 2025. (hir)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut