Dompu (ekbisntb.com) – Badan Urusan Logistik (BULOG) Cabang Bima yang membawahi wilayah Kabupaten Bima dan Dompu, serta Kota Bima menghentikan penyerapan jagung petani. Penghentian dilakukan sejak awal Juni 2024 ini setelah Silo atau gudang pengering jagung di CDC Kampasi Meci Manggelewa.
Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Cabang Bima, Kurnia Rahmawati kepada Ekbisn NTB mengaku, sudah tidak menyerap jagung petani. Silo tempat penyimpanan dan pengeringan jagung di CDC Kampasi Meci milik BULOG sudah penuh dengan jagung pipilan hasil penyerapan beberapa waktu lalu. “Sudah tutup pembelian, karena semua SILO sudah penuh,” katanya.
BULOG Bima, kata Kurnia Rahmawati, berhasil menyerap jagung pipilan hingga 10.550 ton di musim panen 2024 ini. Jagung ini nantinya akan dipasar kembali oleh Bulog, sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan dan memberikan pasokan bagi terpenuhinya kebutuhan jagung pipilan untuk pakan ternak.
BULOG telah diperintahkan oleh Badan Pangan Nasional untuk menyerap jagung petani sesuai fleksibilitas harga jagung Rp.5 ribu per kg untuk jagung pipilan kadar air (KA) maksimal 15 persen. Fleksibilitas harga jagung ini untuk menyikapi gejolak harga jagung di lapangan yang anjlok hingga Rp.3 ribuan per kg pasca lebaran Idul Fitri 1445 H tahun 2024 ini.
Kendati telah diserap oleh BULOG, harga jagung petani yang sempat stabil di atas Rp.4 ribu per kg, menjelang lebaran Idul Fitri lalu hingga saat ini masih berada di bawah Rp.4 ribu per kg. BULOG sendiri tetap menyerap jagung sesuai harga fleksibilitas yang ditetapkan pemerintah. Tapi BULOG tidak mampu menyerap maksimal karena keterbatasan daya tampungnya dan ribetnya persyaratan yang harus dipenuhi penjual. Akibatnya, petani jagung memilih menjual ke gudang jagung yang ada dan tengkulak, kendati harganya jauh di bawah fleksibilitas yang ditetapkan pemerintah. (ula)