Lombok (ekbisntb.com) – Putaran ketiga Pertamina Mandalika Racing Series (MRS) 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit pada 15-17 Agustus 2025, berlangsung seru sekaligus mendebarkan. Pada balapan final yang berlangsung pada Minggu 17 Agustus 2025 siang, diwarnai sejumlah insiden crash (kecelakaan) beberapa pembalap. Namun demikian, seluruh balapan berjalan dengan sukses.

Arai Agaska, pembalap asal Mataram sukses tampil dominan di race kedua kelas Nasional Sport (NS) 250cc. Setelah menjadi yang tercepat pada kelas balapan yang paling ketat dan kompetitif tersebut. Meski start di posisi keenam, Arai tampil tringginas pada balapan yang diwarnai insiden crash sejumlah pembalap. Dan, berhasil finis terdepan di depan 32 pembalap lainya.

Sukses tersebut seolah mengobati kegagalan di race pertama di kelas yang sama sehari sebelumnya. Di mana Arai gagal jadi yang tercepat. Walau memulai balapan dari posisi ketiga, jauh lebih baik dari posisi start di race 2.
Insiden crash pembalap juga terjadi di kelas Junior Sport 150cc dan kelas pendukung 600cc. Setidaknya ada tujuh pembalap yang terlibat kecelakaan pada balapan di Minggu pagi tersebut. Hingga membuat marshal harus bertindak mengamankan area lintasan balap. “Dalam sebuah balapan (kecelakaan) itu hal yang lumrah terjadi. Bahwa insiden itu tidak bisa dihindarkan,” terang Eddy Sahputra, Deputy Olahraga Sepeda Motor Ikatan Motor Indonesia (IMI) pusat, menanggapi insiden crash pembalap.
Terpenting balapan bisa berjalan sukses. Para pembalap yang mengalami crash juga sudah ditangani dengan baik. Dalam hal ini pimpinan balapan pastinya akan melakukan tindakan penyelidikan. Jika ada yang dinyatakan bersalah menyebabkan crash, itu bisa dijatuhkan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Insiden kecelakaan tersebut juga bisa jadi pembelajaran bagi para pembalap. Terutama para pembalap junior. Agar tetap mematuhi aturan yang ada. Tidak memaksakan harus menyalip ditikungan yang sempit yang bisa menyebabkan kecelakaan saat balapan.
“Tadi untuk yang kelas Junior para pembalapnya sudah dikumpulkan untuk diberikan penjelasan. Supaya kedepan tidak perlu melakukan tindakan yang bisa menyebabkan kecelaakaan. Seperti melaju ngilang di trek lurus. Karena itu bisa menyebabkan kecelakaan di dalam balapan,” sebutnya.
Terkait penanganan insiden kecelakaan yang terjadi saat balapan, Vice President Motosprot MGPA Donny Mahardjono, Minggu 17 Agustus 2025 menegaskan semua sudah sesuai prosedur yang ada. Seperti Marshall yang focus menangani hal teknis. Mulai dari mengamankan motor serta area lintasan. Sementara penanganan kepada pembalap yang terlibat kecelakaan dilakukan oleh tim medis.
Ia menjelaskan, saat insiden kecelakaan terjadi marshal hanya menangani sepeda motor pembalap serta membersihkan dan mengamankan area lintasan. Supaya ada kesempatan bagi tim medis untuk masuk menangani pembalap yang mengalami kecelakaan. “Justru salah kalau marshal menangani pembalap yang kecelakaan. Itu bisa berakibat fatal kepada pembalap. Karena memang marshal tidak dibekali kemampuan medis,” terang Donny.
Lebih Seru
Terpisah Direktur Utama MGPA Priandhi Satria, mengatakan gelaran MRS 2025 putaran ketiga kali ini berlangsung lebih seru. Karena bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI. Sehingga banyak kegiatan pendukung serta lomba-lomba yang digelar selain balapannya sendiri. Dan, tidak hanya melibatkan para pembalap tetapi juga kru dan para penonton yang hadir.
“Di hari ini (Minggu kemarin) kita juga mengadakan berbagai kegiatan masyarakat. Ada tarik tambang dan (lomba) balap karung hingga bagi-bagi merchandise dan hadiah. Intinya kita ingin menyenangkan masyarakat dalam rangka turut serta memperingati hari kemerdekaan dan menyemarakkan gelaran MRS 2025,” terangnya.
Dengan berbagai macam kegiatan tersebut, pihaknya berharap masyarakat bisa turut serta merasakan keseruan menonton ajang balap MRS 2025. “Ajang MRS 2025 sendiri digelar sebanyak lima putaran. Dan, kini tinggal menyisakan dua putaran lagi,” pungkas Priandhi. (kir)