Dompu (ekbisntb.com) – Menteri Pertanian RI, Dr Ir H Amran Sulaiman, MP bersama wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. Eng, MM, MBA dijadwalkan hadir pada pelaksanaan panen raya jagung di Desa Nusa Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu pada 21 April 2025 mendatang. Kehadiran Amran diharapkan bisa berdampak pada kesejahteraan petani, terlebih saat ini harga komoditi jagung masih jauh dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Syahrul Ramadhan, SP kepada Ekbis NTB, Jumat 18 April 2025 mengungkapkan, rencana panen raya jagung di Kabupaten Dompu pada 21 April mendatang akan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian RI. “Kabar terbaru hari ini, Menteri langsung dijadwalkan akan hadir pada panen raya jagung kita. Pak Menteri dijadwalkan lakukan roadshow dari Sumbawa ke Dompu dan Bima,” ungkap Syahrul Ramadhan.

Informasi ini tentu akan lebih baik lagi. Kehadiran petinggi negri akan memberikan dampak positif bagi daerah. Paling tidak, bisa melihat langsung kondisi daerah dan memahami keadaan yang terjadi di daerah, selain pelaporan yang disampaikan selama ini. “Ini (kehadiran Menteri) yang kita harapkan,” katanya.
Menjelang kehadiran Menteri Pertanian untuk pelaksanaan panen raya, persiapan mulai dilakukan. Mulai dari persiapan lokasi panen raya, dan undangan sudah mulai diedarkan. Pada acara panen raya direncanakan ada tanyajawab antara petani dengan menteri, sehingga petani bisa langsung menyampaikan harapannya kepada Menteri.
Pada April 2025 ini, luas tanaman jagung yang dipanen mencapai 9.258 ha dan di Lokasi panen raya ini diperkirakan seluas 7 ha dan di Manggelewa sendiri luas lahan pertanian untuk komoditi jagung dan padi seluas 21 ribu ha. April ini menjadi puncak panen jagung dan padi petani.
Untuk harga, petani masih di hadapkan pada harga yang masih rendah. Kendati Badan Pangan Nasional sudah menetapkan HPP sebesar Rp.5.500 per kg untuk jagung pipilan kering, dan Rp.6.500 ribu untuk padi kering panen. Namun di lapangan, Bulog baru menyerap gabah petani dan belum menyerap jagung. Karena pembelian dengan HPP ini, diperintahkan ke Bulog untuk menyerap bagi Cadangan pangan nasional.
Harga jagung pipilan kering dengan kadar air (KA) maksimal 15 persen di lapangan saat ini Rp.4.100 hingga Rp.4.200 per kg, dan di Gudang penampungan Rp.4.400 per kg. Sementara untuk gabah seharga Rp.5.800 hingga Rp.6.500 per kg kering panen. Harga gabah cenderung stabil, karena Bulog masih menyerap, kendati tidak maksimal akibat kendala Gudang dan alat transportasi. Sehingga penyerapan oleh swasta dengan harga di bawah HPP. (ula)