spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaJangan Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel

Jangan Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel

Selong (Ekbis NTB) – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menegaskan, jangan khawatirkan dampak konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Meskipun berpotensi berdampak pada instabilitas ekonomi global.

Sebagaimana diketahui, ketegangan terjadi antara Iran dan Israel, ditengah ketegangan yang berlangsung di Palestina, dan Rusia dengan Ukraina.

- Iklan -

Berry usai melakukan panen cabai organik di Ponpes Thohir Yasin, Lombok Timur, Jumat 19 April 2024 mengatakan, eskalasi konflik yang terjadi di timur tengah saat ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.

“Ada kemungkinannya (ketegangan) pecah, tapi kemungkinan besar nggak. Sehingga agak menyulitkan kita menghitungnya. Kalau dimasukkan dalam risiko pertumbuhan, itu belum terlihat. Karena kemungkinannya pecah masih tidak bisa dipastikan,” ujarnya.

Yang paling cepat terdampak menurut Berry adalah nilai tukar. Saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diangka Rp16.274 dari sebelumnya Rp15.000. Sementara rantai ekonomi lainnya dianggap masih normal.

“Ada ketakutan, tapi kita gak yakin itu besar. kalau di kami ada potensial risk dan tail risk (risiko eror), masuknya di tail risk. Jadi kemungkinan itu ada, tapi provability nya rendah. Makanya sekarang hanya terlihat di nilai tukar,” jelasnya.

Jika melihat ekonomi di dalam negeri masih cukup bagus. Gejolak nilai tukar rupiah ini menurutnya terjadi hanya temporary, investor lari ke Amerika Serikat karena melihat nilai mata uangnya kuat. Tapi kemungkinan terjadi tak lama.

“Nilai tukar (rupiah terhadap Dolar AS) itu cepet naik, tapi akan turun lagi,” imbuhnya.

Karena itu, Bank Indonesia juga arahnya tidak menaikkan suku bunga acuan. Bahkan menuju penurunan. Sebab, kredit yang tinggi saat ini akan dipertahankan untuk memulihkan ekonomi terus menerus.

“Kemungkinan semester II kita akan mengalami penurunan BI rate. Kemungkinan di 25, 50 basis poin. Kita akan mendorong terus itu. Kita menginginkan kebijakan makro prudential agar kredit itu terus didorong. Karena bagaimanapun, itulah sumber dari pertumbuhan ekonomi kita,” tambahnya.

Investasi juga masih terbilang cukup bagus di Indonesia, dibanding dengan negara lain.

“(investor) swasta itu no problem, termasuk yang dari luar negeri. Malah wait and see nya karena pemilu. Kan pemilu sudah selesai, sudah ada kepastian. Sehingga jelas investor akan berinvestasi. Pokoknya jangan khawatirlah,” demikian Berry.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini