26.5 C
Mataram
BerandaNTBBimaKebudayaan Mulai Dirumuskan Jadi Arah Pembangunan Daerah

Kebudayaan Mulai Dirumuskan Jadi Arah Pembangunan Daerah

Kota Bima (ekbisntb.com) – Dialog Pemajuan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat 2025 Seri I yang digelar di Ballroom Marina Inn Kota Bima, Senin 17 November 2025, menjadi ruang penting untuk mulai merumuskan arah pembangunan daerah berbasis kebudayaan. Forum ini tidak hanya mempertemukan para pemangku kebijakan, tetapi juga membuka kembali kesadaran kolektif bahwa kebudayaan harus ditempatkan sebagai fondasi pembangunan NTB ke depan.

Ketua Dewan Kebudayaan NTB, Prof. Dr. Abdul Wahid, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa dialog tersebut dirancang untuk memperluas pertukaran gagasan antarwilayah dan antarpelaku budaya. Ia menegaskan perlunya membaca ulang potensi budaya yang dimiliki setiap daerah, sekaligus memastikan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya.

- Iklan -

“Tujuan dialog ini adalah agar terjadi lintas pengetahuan dan pemahaman tentang kebudayaan kita. Kita perlu mengungkapkan secara jujur apakah kita memiliki potensi budaya dan sejauh mana keterlibatan kita dalam mengelola potensi itu. Semua ini penting agar visi Presiden dalam Asta Cita poin ke-8 mengenai aspek kebudayaan benar-benar dapat kita kontribusikan,” ujarnya.

Momentum tersebut mendapat dukungan Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan, SH., ia menekankan bahwa penguatan kebudayaan harus dipahami bukan sebagai kegiatan seremonial, tetapi sebagai langkah strategis membangun karakter dan arah pembangunan daerah.

“Kehadiran forum ini mengajak kita kembali merefleksikan nilai-nilai yang selama ini hidup di tengah masyarakat, seperti tradisi bermufakat yang menjadi jati diri kita,” kata Wakil Wali Kota.

Ia menegaskan bahwa pemajuan kebudayaan tidak cukup berhenti pada pelestarian. Upaya tersebut harus bergerak seiring perkembangan zaman agar budaya tetap hidup dan relevan. Pemerintah, menurutnya, perlu membangun sinergi antara pelestarian budaya, inovasi, dan pemanfaatannya dalam sektor ekonomi kreatif.

“Ada tiga aspek utama pemajuan kebudayaan: pelestarian, pengembangan dan inovasi, serta pemanfaatan budaya dalam sektor ekonomi pariwisata kreatif. Inilah tugas penting Dewan Kebudayaan agar budaya kita terus bergerak dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Dialog ini juga menjadi pijakan awal bagi Kota Bima untuk merumuskan arah kebijakan kebudayaan secara lebih terukur. Pemerintah daerah berharap langkah tersebut mampu memperkuat identitas dan memperluas kontribusi budaya dalam pembangunan sosial ekonomi.

Feri berharap hasil pertemuan ini dapat menjadi landasan kuat bagi kemajuan kebudayaan yang bermartabat di Kota Bima dan NTB secara keseluruhan. (hir)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut