Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (Disdag NTB) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan LPG 3 Kg di Mataram dan Lombok Barat, Kamis (18/9), menyusul kelangkaan stok LPG subsidi yang dikeluhkan masyarakat di pengecer-pengecer dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Disdag NTB, Jamaludin Malady, yang memimpin langsung sidak ini. bersama unsur Hiswana Migas NTB, dan Pertamina Patra Niaga. Berdasarkan hasil turun lapangan, stok LPG 3 Kg di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dalam kondisi aman. Namun, distribusi di pangkalan mengalami lonjakan permintaan, terutama karena momen perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang masih berlangsung.

“Stok di SPBE aman, yang terjadi adalah tingginya permintaan di pangkalan. Masyarakat banyak memasak selama Maulid, sehingga tabung 3 Kg cepat habis,” jelas Jamaludin.
Ia menambahkan, faktor lain yang ikut memengaruhi tingginya konsumsi adalah banyaknya mahasiswa dari luar daerah yang baru memulai perkuliahan dan menyewa kos, serta meningkatnya hajatan masyarakat seperti pernikahan.
“Permintaan dari kelompok ini sebelumnya tidak masuk dalam perhitungan kuota pangkalan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan, Disdag NTB telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga agar menambah pasokan LPG 3 Kg ke pangkalan di Lombok.
“Alhamdulillah, mulai hari ini Pertamina sudah menurunkan tambahan kuota sekitar 50 persen dari pasokan harian. Jika biasanya satu pangkalan misalnya menerima 100 tabung, kini mendapat 150 tabung,” ungkapnya.
Jamaludin memastikan pihaknya akan terus memantau agar tambahan kuota tersebut benar-benar sampai ke masyarakat. ia juga memberikan perhatian kepada pengecer agar tetap diberikan stok sebagai perpanjangan tangan penjualan LPG subsidi hingga ke tingkat masyarakat.
Namun pemerintah juga mengingatkan, para pengecer agar tidak menaikkan harga di luar ketentuan.
“Pengecer juga bagian dari masyarakat di republik ini. Menurut saya mereka tetap boleh menjual, tapi mengambil keuntungan wajar, jangan sampai memberatkan rakyat,” tegasnya.
Ke depan, Disdag meminta Pertamina dan instansi terkait untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan LPG pada momen-momen besar, seperti Maulid dan Idul Adha, agar masyarakat tidak kembali kesulitan mendapatkan tabung subsidi tersebut.
“Kami sudah sampaikan ke Pertamina agar saat hari besar, pasokan ditambah dua kali lipat dari kebutuhan normal. Jangan tunggu ada keluhan dulu,” kata Jamaludin.
Disdag NTB juga mengimbau masyarakat menggunakan LPG 3 kg sesuai peruntukannya, yakni bagi rumah tangga miskin dan usaha mikro, agar penyaluran subsidi lebih tepat sasaran.(bul)