KEBERADAAN Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan sebagai ruang interaksi publik mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat, terutama dampak ekonomi. Organisasi perangkat daerah teknis diminta mengaktifkan kelompok sadar wisata guna membantu pemerintah mempromosikan dan mengelola kawasan tersebut.
Camat Mataram, Budi Wartono dikonfirmasi pada Selasa 17 September 2024 menjelaskan, keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan di sebelah Selatan Kota Mataram memiliki dampak bagi masyarakat terutama di Pagutan Timur, Pagutan Barat, dan Pagutan. RTH ini menjadi sarana baru ruang terbuka publik, berinteraksi, menikmati suasana hutan kota, bersantai bersama keluarga serta kegiatan ekonomi. “RTH Pagutan sudah menjadi ruang interaksi publik bagi warga Kota Mataram,” jelasnya.
Pemerintah Kota Mataram telah melengkapi fasilitas RTH tersebut. Seperti, camping ground, jogging trek, gedung pertemuan untuk pertemuan kemasyarakatan serta aktivitas sosial lainnya.
Budi menilai masyarakat mendukung keberadaan RTH tersebut. Pasalnya, dampak ekonomi mulai dirasakan sejak mulai dimanfaatkan untuk kegiatan resmi pemerintah.
Untuk pengembangan dan lain sebagainya sedang dibicarakan dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata Kota Mataram, guna memajukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kelurahan Pagutan Timur. Pokdarwis bisa berkolaborasi dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat, untuk menyediakan kuliner atau kriya yang dibutuhkan pengunjung.
Keberadaan RTH Pagutan sebagai ruang interaksi publik dan kegiatan sosial kemasyarakatan diharapkan menumbuhkan ekonomi warga sekitar, membuka lapangan pekerjaan baru serta mempromosikan RTH sebagai destinasi wisata baru bagi masyarakat Kota Mataram. (cem)
