Tanjung (Ekbis NTB) – Pelayanan air bersih di Gili Meno masih menjadi “PR” bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Dari beberapa opsi, Pemda tampaknya akan memilih untuk mengakuisisi aset PT. BAL (Berkat Air Laut) yang ada di Gili Meno.
Sekda KLU, Anding Duwi Cahyadi, S.STP., MM., usai dikonfirmasi awak media, Jumat 17 Mei 2024 mengungkapkan, Pemda KLU akan berupaya maksimal untuk menghadirkan pelayanan air bersih sesuai standar pelayanan minimal kepada masyarakat Gili Meno. Terhadap pola yang akan ditempuh oleh Pemda, dirinya lebih mengarahkan agar pelayanan dilakukan oleh Perumda PDAM KLU.
Sekda menyadari, kehadiran PT. BAL di Gili Meno sudah berlangsung lama melayani masyarakat. Hanya saja, kewajiban pelayanan tetap kembali kepada daerah. Pemda sendiri sudah merancang untuk bekerjasama dengan PT. TCN (Tiara Cipta Nirwana), namun komunikasi kemitraan berakhir buntu. “Dengan TCN kita sudah deadlock (buntu),” kata Sekda.
Untuk pelayanan air di Gili Meno sendiri, terdapat opsi yang bisa ditempuh oleh Pemda. Di antaranya, PDAM melanjutkan pemasangan pipa bawah laut untuk ekspansi distribusi air tawar ke Gili Meno. Namun demikian, opsi belum dapat diputuskan karena besarnya anggaran yang dibutuhkan.
Opsi berikutnya adalah ekspansi kemitraan dengan PT. TCN. Sebagaimana kemitraan ini sudah berjalan di Gili Trawangan. Namun pembicaraan di Gili Meno, tidak dapat dilanjutkan karena ketidaksepahaman dalam hal kerjasama.
Opsi selanjutnya adalah melanjutkan pelayanan PT. BAL di Gili Meno. Tetapi pada pelayanan ini, PDAM tidak akan bekerjasama dengan PT. BAL yang sudah menggandeng PT. Gerbang NTB Emas. Pasalnya, konsep pelayanan PT. BAL di Gili Meno sama dengan di Trawangan yaitu menggali sumur bor. Operasional dengan metode ini sendiri bermasalah di Gili Trawangan dari sisi prosedur.
Oleh karenanya, hal yang paling mungkin dilakukan Pemda adalah mengambilalih aset PT. BAL melalui akuisisi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan akuisisi sebagai pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset (dalam industri perbankan terjadi apabila pembelian saham di atas 50 persen).
“Hari Selasa (pekan depan) (Pemda) diundang oleh GNE untuk bertemu di Mataram membahas konsep kerjasama,” ujar Anding.
Ia juga mengakui, sudah meminta manajemen PDAM Lombok Utara untuk berkomunikasi terkait akuisisi. Meski secara pendanaan, Pemda kata Sekda, belum memiliki dana untuk hal tersebut. “Untuk saat ini dan memang belum ada, tapi pemerintah juga tidak akan bangkrut untuk mengakuisisi BAL,” tandasnya. (ari)
Artikel lainnya….
Pasca Penetapan Tersangka Dirut PT. GNE, Pemprov NTB Minta Direksi dan Komisaris Tetap Fokus Bekerja
Truk Pengangkut Sapi Qurban dari Bima ke Jakarta Terbakar di Tol di Jawa Tengah