spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaVenezuela Kena Sanksi Embargo Harga Minyak Mentah WTI Turun

Venezuela Kena Sanksi Embargo Harga Minyak Mentah WTI Turun

Mataram (Suara NTB) – Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hari ini. Harga WTI dibuka dengan harga $82 per barel yang sebelumnya pada Jumat 5 April 2024 sempat menyentuh angka $87 per barel. Angka ini terus meningkat sejak serangan invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Harga yang terus-terusan berubah ini disebabkan oleh faktor geopolitik yang terus-terusan memanas.

Dzia Istiqlal selaku Gold/Oil Market Analysist PT. Victory International Futures cabang NTB memberikan alasan harga minyak yang terus kian memanas. “Sebenernya harga minyak sudah panas setelah serangan Israel ke Kedubes Iran,” ujarnya pada Suara NTB, Kamis 18 April 2024.

- Iklan -

Ia juga menambahkan bahwa lonjakan naik tersebut berangsur setelah Israel merespon akan melakukan serangan balik. “Serangan ke Kedubes kan tanggal 1 April, itu harga stay di $82 per barel. Setelah serangan Iran, langsung merepson akan serangan balik. Lonjakan cepet sampai $87 per barel, hampir nyentuh $89 per barel lah,” ujarnya.

Namun, pagi ini harga WTI turun menjadi $82 per barel karena Venezuela diberi sanksi embargo oleh Amerika Serikat. “Tapi konsennya harga drop, karena hari ini Venezuela kena sanksi embargo sama USA. Venezuela kan eksportir terbesar minyak mentah untuk wilayah Amerika Latin ya,” jelasnya.

Untuk Nasabah yang ditangani Dzia di wilayah Lombok, ia menyarankan untuk tetap beli sebagai investasi. “Fokusnya sih serok bawah beli di area $75 – $80 per barel. Harapan kita si tetap jual $90,” katanya. Ia menyarankan nasabahnya untuk membeli dan memberbanyak investasi minyak.

Keadaan geopolitik yang terus terjadi dan tak kunjung mereda akan mempengaruhi harga WTI. Serangan Israel bisa memicu dorongan harga, tetapi serangan NATO ke Rusia atau sebaliknya lebih mendorong lagi. Perubahan harga ini menjadi masalah teknis berakibat pada pemangkasan produksi atau permintaan konsumen.

Ia menyarankan untuk menjual jika harga dibuka di angka $85 per barel. Namun, melihat situasi yang terus memanas, kemungkinan harga akan terus meningkat mengikuti kebijakan yang diambil oleh negara-negara produsen dan konsumen minyak terbesar. Ia juga memberikan gambaran jika keadaan geopolitik di Israel terus memanas, harga minyak bisa jadi terus mengalami kenaikan secara signifikan. Harga WTI yang semula berdiri di angka normal $70 – $75 per barel, kini terus mengalami kenaikan dan bahkan hampir menyentuh $90 per barel. “Karena situasi geopolitik yang belum menunjukan tanda-tanda signifikan yang turun kecuali kejadian Venezuela,” sambungnya. (glo)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini