SEKRETARIS Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lotim), H. M. Juaini Taofik, menegaskan pinjaman dana dari Bank Himbara untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel MP) harus berjalan dengan prinsip bisnis profesional. Prinsip “business is business” menjadi landasan utama.

“Prinsipnya sangat profesional. business is business. Proses bisnis diproses dengan cara bisnis. Kopdes tidak seperti harapan akan diberikan dana percuma,” tegas Juaini menjawab Ekbis NTB usai pertemuan daring dengan pemerintah pusat di Selong, Rabu 16 Juli 2025.

Pernyataan ini menyikapi peluncuran Kopdes/Kel MP nasional yang akan dicanangkan Presiden pada 21 Juli mendatang di Klaten, dengan 100 desa/kelurahan percontohan se-Indonesia. Untuk Lotim, sebanyak 254 desa/kelurahan telah membentuk Kopdes MP berbadan hukum dan akan dijadwalkan peluncurannya pada 28 Oktober bertepatan dengan momentum hari Sumpah Pemuda.
“Sebelum 1 Juli, semua sudah terbentuk. Kita tinggal menunggu permodalannya. Bisnisnya seperti apa. Mobil sudah ada tinggal jalan,” jelas Juaini.
Peluncuran serentak nasional untuk 82.262 Kopdes/Kel MP dijadwalkan memanfaatkan momentum Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2024, termasuk di Lotim.
Juaini menekankan perbedaan mendasar antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kopdes. Kopdes diharapkan menjadi lokomotif penggerak ekonomi desa
“BUMDes tetap jalan, tetapi skalanya perlu ditingkatkan. Kopdes diharapkan jadi lokomotif baru,” ujarnya. Sekretariat Kopdes akan beroperasi di kantor desa, dengan contoh integrasi seperti di Kembang Kuning yang menyatu dengan BUMDes. (rus)