spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiSumbawa Minta Mitra Swasta Bantu Serap Jagung Petani

Sumbawa Minta Mitra Swasta Bantu Serap Jagung Petani

Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Bupati Kabupaten Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot meminta kepada mitra swasta yang memiliki gudang untuk membantu pemerintah dalam melakukan penyerapan jagung dari petani untuk menekan anjloknya harga.

“Kami berharap mitra bisnis swasta bisa segera membeli jagung dari para petani tidak boleh kurang dari Rp4. 500 per kilogram dengan menyesuaikan dengan Kadar Air (KA) berdasarkan HPP yang telah ditetapkan pemerintah,” kata Haji Jarot, Rabu 16 April 2025.

- Iklan -

Dikatakan Haji Jarot, panen raya jagung yang sedang dan akan terjadi, perkiraan diperkirakan akan menghasilkan jagung sebanyak 504.000 ton. Jumlah tersebut pun diperkirakan meningkat jelang akhir tahun karena masih ada petani yang bisa melakukan tanam dua sampai tiga kali.

“Kalau kita hitung sampai akhir tahun total produksi jagung kita bisa mencapai 640.000 ton untuk tahun 2025 sementara yang menjadi catatan kita saat ini jagung itu akan kita bawa kemana,” ujarnya.

Kondisi tersebut kembali diperparah dengan terbatasnya kemampuan Bulog untuk melakukan penyerapan di tengah produksi jagung yang surplus. Bahkan Bulog hanya diberikan kuota sebanyak 23.000 ton dan itu tidak sampai 10 persen.

“Saat ini Bulog juga masih memiliki jagung yang terserap tahun 2024 lalu yang belum terjual sebanyak 26.000 ton. Akibatnya space yang tersedia di gudang Bulog 10.000 ton saja,” jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan penyerapan jagung dari petani. Sehingga pihaknya sangat berharap supaya mitra dan gudang swasta bisa membantu pemerintah untuk menyerap jagung dari petani dengan catatan harganya di angka Rp4. 500 per kilogram.

“Jadi, kita berharap mitra swasta ini bisa membantu pemerintah, karena produksi jagung kita sangat melimpah dan tidak mungkin juga hanya mengandalkan Bulog karena sangat terbatas, “sebutnya.

Ia meminta kepada petani agar panen jagung dilakukan diatas umur 115 hari agar bisa mencapai KA yang ditentukan pemerintah. Karena jika kadar airnya terlalu tinggi dikhawatirkan jagung yang terserap akan rusak bahkan tidak bisa digunakan.

“Kami meminta kepada petani untuk sabar dalam melakukan panen, supaya jagungnya bisa langsung diambil oleh mitra termasuk Bulog. Karena jika buru-buru jagungnya cepat rusak,” tambahnya.

Haji Jarot pun meyakinkan, pemerintah juga akan melakukan identifikasi potensi gudang dalam membantu Bulog untuk menyediakan tempat penyimpanan sementara. Kedepan pemerintah juga akan membangun gudang besar tersendiri di Sumbawa supaya jagung petani bisa disimpan dan tidak rusak.

“Kami juga akan bekerja sama dengan Pelindo untuk membantu proses kelancaran pengangkutan dan pengiriman jagung. Sementara untuk pengawalan dan pengamanan akan dilakukan oleh pihak Kepolisian,” tukasnya. (ils)

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut