Pendidikan vokasi kepariwisataan yang dikembangkan melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar) yang ada di enam kampus di Indonesia sejauh ini dinilai cukup berhasil dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan yang andal. Terbukti, secara 99 persen lulusan Poltekpar di Indonesia terserap dunia kerja. Tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Hal itu menandakan kalau lulusan-lulusan dari Poltekpar di Indonesia, kemampuan dan kualitasnya diakui di dunia kerja. “Berdasarkan data, tingkat penyerapan lulusan Poltekpar mencapai 99 persen. Dengan rata-rata waktu tunggu tiga bulan (bagi lulusan Poltekpar) untuk mendapatkan pekerjaan,” ungkap Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dalam keterangannya, Sabtu 15 Maret 2025.

Capaian tersebut tentu jadi tantangan tersendiri bagi kampus-kampus Poltekpar yang ada di Indonesia untuk bagaimana bisa menjaga raihan tersebut. Bahkan dari waktu ke waktu terus ditingkatkan. Agar ke depan Poltekpar bisa benar-benar menjadi pilihan yang tepat bagi generasi muda Indonesia dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilkan dibidang kepariwisataan.
Sekaligus meningkatkan daya saing diri. Sehingga bisa bersaing di dunia kerja. Salah satu caranya kampus Poltekpar harus adaptif dengan secara berkala terus memperbaharui kurikulum di kampusnya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. “Dunia terus berkembang dan Poltekpar hadir untuk mencetak tenaga profesional yang siap mengelola destinasi wisata secara cerdas dan ramah lingkungan,” terang Widiyanti.
Untuk itu, pihaknya mengajak para generasi muda untuk memilih Poltekpar sebagai tempat menimba ilmu, menjadi insan pariwisata yang siap kerja dan berwirausaha. Terlebih pariwisata saat ini telah menjadi ekosistem yang dinamis yang menggabungkan teknologi, kreativitas, dan pengalaman berkelanjutan.
Terhitung mulai tanggal 12 Maret 2025, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) secara resmi membuka pendaftaran Seleksi Bersama Masuk (SBM) di enam Poltekpar seluruh Indonesia untuk tahun akademik 2025/2026. Termasuk di antaranya Poltekpar Lombok. Momen seleksi penerimaan mahasiswa baru Poltekpar tahun ini bisa menjadi tonggak dalam mewujudkan pendidikan vokasi berkualitas yang akan menghasilkan SDM pariwisata unggul dan berdaya saing internasional.
Poltekpar Lombok pada tahun ajaran kali ini memperoleh jatah mahasiswa baru sebanyak 360 orang. Jumlah tersebut sama dengan jatah mahasiswa baru tahun lalu. Untuk empat program studi (Prodi) yakni Prodi Diploma III (D3) Tata Hidang, D3 Divisi Kamar, D3 Seni Kuliner serta D4 Usaha Perjalanan Wisata.
Bedanya, sebut Direktur Poltekpar Lombok Dr. Ali Muhtasom, proses seleksi tahun ini akan lebih ketat. Itu sesuai dengan arahan Gubernur NTB Dr. H. Lalu Iqbal, saat meninjau kampus Poltekpar Lombok beberapa waktu lalu. Supaya SDM pariwisata yang dihasilnya nantinya benar-benar berkualitas, mampu berinovasi, unggul dan siap go internasional.
“Untuk jalur seleksi ada dua. Yakni SBM dan SMM (Seleksi Mandiri Masuk). Saat ini yang berjalan yakni SBM bersama kampus Poltekpar lainnya di Indonesia,” terangnya. (kir)