Lombok (ekbisntb.com) – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menambah ke wilayah Lombok Barat (Lobar). Hingga Kamis 16 Januari 2025, sebanyak 48 ternak di Lobar terjangkit PMK ini. 48 kasus PMK ini tersebar di beberapa kecamatan. Pihak Dinas Pertanian (Distan) telah melakukan upaya antisipasi dengan memvaksinasi hampir semua ternak sejumlah 88 ribu ekor.
Kepala Distan Lobar Damayanti Widyaningrum menerangkan jumlah ternak yang terjangkit bertambah dari sebelumnya. “Yang kena PMK 48 ekor, yang sudah sembuh setengahnya,” terangnya, Kamis 16 Januari 2025.

PMK ini diketahui mulai menjangkiti ternak sejak dua pekan lalu dengan jumlah 37 ekor. Pihaknya pun telah mengobati 37 ternak tersebut. Akan tetapi, karena persebaran PMK ini cepat, sehingga ternak yang terjangkit pun bertambah.
Termasuk hari Kamis kemarin, 6 ekor, di Desa Badrain, Kecamatan Narmada ditemukan 5 ekor dan 1 ekor di Kebon Ayu, Kecamatan Gerung terkena PMK. Sehingga dari jumlah sebelumnya terkena PMK 37 ekor, bertambah menjadi 48 ekor. 48 ekor ini tersebar di beberapa kecamatan, yakni Gerung, Kuripan, Sekotong, Lembar dan Narmada. Pihaknya pun sudah turun sejak pekan lalu melakukan penanganan pengobatan terhadap ternak yang terkena PMK ini.
Meski demikian, ternak yang terkena PMK rata-rata yang sudah sembuh. Ternak yang terkena PMK baru-baru ini, berasal dari ternak yang masuk dari daerah lain. Pihaknya juga telah memerintahkan para Kepala UPT Keswan untuk tiap hari turun lapangan. Kalau ditemukan ada ternak mengalami gejala ringan, harus segera diberikan obat. “Terus ternak yang baru lahir atau sapi yang baru masuk (datang) dari pasar segera kita berikan vaksin,”ujarnya.
Selain itu, ia meminta petugas lapangan memantau para peternak agar tetap menjaga kebersihan kandang ternak.
Untuk penanganan vaksinasi, hampir 95 persen dari 88 dovi ekor ternak telah diberikan vaksin. Tinggal ternak pedet atau baru lahir dan ternak sapi yang baru masuk dari daerah lain yang didasar vaksinasi. Rencananya mulai Jumat 17 Januari 2025 tim akan turun vaksinasi. Dari 11 ribu dosis vaksin yang jatah Lobar, yang baru diterima 5.600 dosis. “Bertahap,”imbuhnya.
Dari 5.600 dosis ini masing-masing wilayah selatan meliputi Sekotong, Lembar dan Gerung sebanyak 3000 dosis, Narmada dan kecamatan lain sekitar 1.600 dosis serta bagian Utara meliputi Gunungsari dan Batulayar sebanyak 1.000 dosis. “Beberapa daerah sudah mengambil vaksinnya,”ujarnya. Namun kendala dihadapi pihaknya, terkait biaya operasional vaksinasi ini.
Selain itu, vaksin yang diberikan terbatas, sehingga diharapkan pengusaha atau peternak yang mau menjual ternak melakukan vaksinasi secara mandiri. “Ada yang gratis tapi tidak semuanya, karena kita saja dapat vaksin rencananya 11 ribu dosis,”sambungnya. Untuk itu, pihaknya pun diminta menggunakan dana BTT dan pemdes mengalokasikan melalui DD. (her)