spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaMeraup Cuan dari Bisnis Sepatu “Second” Luar Negeri

Meraup Cuan dari Bisnis Sepatu “Second” Luar Negeri

Mataram (Ekbis NTB) – Berawal dari kecintaan terhadap sepatu, Zunaidin, seorang pria di Kecamatan Lembar, Lombok Barat, berhasil mengubah hobinya menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Pria berusia 38 tahun ini kini menjadi salah satu penyumbang ekonomi lokal dengan bisnis sepatu sudah pakai dari luar negeri yang kini berkembang pesat.

Awalnya, Zunaidin hanya membeli sepatu online untuk koleksi pribadinya. Namun, karena melihat banyak orang yang menyukai model sepatu yang ia beli, ia memutuskan untuk mencoba menjualnya kembali. Dengan modal awal hanya Rp2.000.000 untuk membeli sepatu dari teman di Medan dan Palembang, kini omzetnya terus berkembang.

- Iklan -

“Saya jual ke teman, tetangga, dan coba posting di media sosial Facebook. Alhamdulillah, peminatnya cukup lumayan,” ujar Zunaidin. Senin 15 April 2024.

Zunaidin memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan bisnisnya. Ia melakukan siaran langsung di media sosial dan membuka toko online. Tak disangka, Sepatu impor ini banyak peminat yang datang dari luar Lombok, seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

“Mungkin karena banyak yang belum tahu tentang barang-barang impor bermerek di Lombok. Makanya pembeli malah lebih banyak dari luar,” jelas Zunaidin.

Harga sepatu yang dijual Zunaidin berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000, tergantung kondisi barang. Ada juga yang harganya diatas itu. Sepatu impor ini sangat laris manis, karenanya, ia selalu memasang target penjualan 100 pasang sepatu dalam seminggu.

“Kalau pesanan lokal, sepatu import yang paling diminati di Lombok adalah merek-merek Asia seperti Nike, Adidas, dan Jordan,” ungkap Zunaidin.

Satu hal yang menarik dari bisnis yang dijalankan Zunaidin ini, yaitu, tak lupa ia menyisihkan hasil penjualan sepatu untuk didonasikan kepada anak yatim dan warga kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan darmawan.

“Kalau Zuvin Thrift Sekarang Konsep nya “Membeli Berarti Bersedekah” , jadi setiap pembelian ada kita sisihkan memang dari penjualan,” pungkasnya.

Kisah Zunaidin menunjukkan bahwa hobi dan passion bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan keuletan, Zunaidin berhasil mengubah hobinya menjadi sumber pendapatan dan berkontribusi pada ekonomi lokal.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini