Lombok (ekbisntb.com)- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Nusa Tenggara Barat sukses menggelar Musyawarah Provinsi (Muprov) ke-VIII pada Senin, 15 September 2025, di Hotel Lombok Astoria, Mataram.

Forum lima tahunan ini mengusung tema “Optimalisasi Peran dan Fungsi Kadin Menuju NTB Makmur Mendunia” dan menghasilkan keputusan penting, yakni menetapkan H. Faurani kembali sebagai Ketua Kadin NTB periode 2025–2030.

Faurani yang berstatus petahana terpilih secara aklamasi lantaran menjadi calon tunggal. Pelantikan pengurus baru dijadwalkan menyusul, bersamaan dengan dimulainya pembangunan Sekretariat Kadin NTB di Jalan Tambora, Mataram.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko yang menghadiri kegiatan ini, menegaskan Muprov merupakan agenda penting untuk menjaga kesinambungan organisasi sesuai AD/ART Kadin.
“Kalau Muprov itu agenda lima tahunan sekali. Agenda terpenting adalah memilih kepemimpinan lima tahun ke depan, sekaligus merumuskan program strategis untuk periode tersebut,” ujarnya.
Ia menilai NTB memiliki potensi ekonomi besar yang perlu disinergikan dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Kadin, kata dia, siap menjadi mitra strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi.
“Di NTB, gubernur sudah memberikan prioritas pada sektor pertanian dan pariwisata. Dua sektor ini sangat penting dan bisa disinergikan dengan baik sehingga Kadin mampu memberikan dorongan baru bagi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, peran Kadin tidak sebatas mendukung kebijakan pemerintah, tetapi juga memberikan masukan kritis bila implementasi di lapangan belum sesuai. Ia pun optimistis, dengan kolaborasi yang solid, NTB dapat ikut mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen sebagaimana dicita-citakan Presiden Prabowo.
“Kepentingan kita sama, yakni bagaimana ekonomi daerah maju, masyarakat sejahtera, dan kemiskinan menurun,” jelasnya.
Ketua Kadin NTB terpilih, H. Faurani, menekankan pentingnya penyelarasan program Kadin dengan kebutuhan masyarakat serta arah kebijakan pemerintah daerah.
“Meskipun ekonomi kita sedang menantang, pengusaha tidak boleh putus asa. Kita harus mencari kiat-kiat baru. Kadin sebagai induk organisasi pengusaha akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk membahas langkah-langkah strategis ke depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sektor pangan dan pariwisata menjadi pekerjaan rumah utama dalam periode kepemimpinannya. Sebab, kendati program itu sudah dijalankan, tetap harus diselaraskan dengan perkembangan teknologi, IT, dan kecerdasan buatan agar UMKM bisa naik kelas.
Di sisi lain, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, yang turut hadir dalam Muprov, berharap Kadin mampu menjadi rumah besar bagi seluruh pelaku usaha di daerah.
“Kami ingin supaya persoalan-persoalan niaga yang ada di NTB diselesaikan dalam satu kerangka besar, bukan sektoral. Dengan begitu, semua masalah bisa diurai dan diselesaikan bersama-sama,” katanya.
Sejauh ini, persoalan dagang di NTB bukan karena tidak adanya pengusaha dari daerah lain yang tertarik dengan komoditas NTB, melainkan karena faktor tata niaga daerah. (era)