Lombok (ekbisntb.com) – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB, H. Yusron Hadi, ST., MUM., menegaskan bahwa rencana pembangunan kereta gantung untuk wisata Gunung Rinjani masih berada pada tahap kajian dan pembahasan mendalam.

Yusron menjelaskan, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, pada Kamis, 14 Agustus 2025, menerima kunjungan dari pihak investor yang menyatakan minat membangun kereta gantung tersebut. Pertemuan itu dihadiri pula oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kepala Dinas Pariwisata, serta Kepala Diskominfotik.

“Dalam audiensi tersebut, pihak investor memaparkan gambaran awal proyek yang diusulkan, mulai dari teknis pembangunan, operasional, hingga proyeksi dampak ekonominya,” ujar Yusron, Jumat 15 Agustus 2025.
Ia menambahkan, usulan pembangunan kereta gantung ini sebenarnya sudah ada sebelum Gubernur dan Wakil Gubernur yang sekarang menjabat. Namun, baru kali ini Gubernur mendapatkan penjelasan langsung secara rinci terkait proyek tersebut.
“Gubernur ingin mempelajari lebih mendalam, tidak hanya dari aspek teknis dan ekonomi, tetapi yang paling utama adalah keberterimaan semua pihak dari sisi lingkungan, sosial, budaya, serta nilai-nilai filosofi yang hidup di masyarakat tentang Rinjani,” jelasnya.
Menurut Yusron, Gubernur juga menekankan bahwa Rinjani bukan sekadar gunung secara fisik. “Beliau menyampaikan pesan yang kuat bahwa Rinjani adalah identitas Pulau Lombok, dan akar Pulau Lombok adalah Rinjani. Jadi, pesan-pesan non-teknis ini sangat penting untuk dipahami investor,” ungkapnya.
Karena itu, Pemprov NTB akan aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang kini tengah berlangsung di Kementerian LHK. Pemerintah juga akan intensif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan mendengarkan aspirasi masyarakat sebelum mengambil keputusan.
“Semua aspek, baik teknis maupun non-teknis, harus dipertimbangkan secara matang. Tujuannya agar setiap langkah yang diambil tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga menjaga kelestarian dan nilai-nilai yang melekat pada Rinjani,” ujarnya. (ham)